Suara.com - Perbedaan iklim rupanya menjadi salah satu pertimbangan pabrikan ban sebelum melakukan pengembangan produk baru. Hal ini juga yang akhirnya membuat material serta karakteristrik ban untuk pasar Eropa dan Asia khususnya Indonesia menjadi berbeda.
Manager Training PT Sumi Rubber (Dunlop), Bambang Hermanu mengatakan, pemilihan bahan material dalam ban jadi faktor penentu perbedaan ban untuk Eropa dan Indonesia.
"Misalnya kalau di Eropa itu udaranya kering, jadi kalau ban itu terbuka materialnya tidak akan berkarat. Kalau di Indonesia udaranya lebih lembab. Bahkan kelembapannya sangat tinggi sekali bisa mencapai di atas 70 persen," ujar Bambang, di Cikarang, Jawa Barat baru-baru ini.
Dengan demikian, tambah Bambang, jika ban di Indonesia luka tertusuk paku, kawat di bagian dalam akan terpapar udara. Jadi dalam kondisi terbuka, kawat akan berkarat ketika terkena air atau udara.
"Jika material di dalam ban itu berkarat, maka risiko ban meledak makin besar," katanya.
Makanya, lanjut Bambang, perbedaan ban di Eropa dan di Indonesia itu terdapat pada bagian kawat. Di Indonesia kawat yang berada di dalam ban itu di modifikasi, dibalut dengan nilon.
Fungsinya ketika ban tertusuk paku dan saat ditambal tidak benar, kawat akan tetap aman dari karat.
"Karena kalau kawat berkarat ban akan bergelombang. Sudah pasti tidak nyaman, dampak terburuknya ban meledak," tutup Bambang.
Baca Juga: Alur Ban Ternyata Berpengaruh Terhadap Getaran Mobil
Berita Terkait
-
Pahami Tanda-Tanda Sistem Suspensi Mobil Sudah Mulai Terganggu
-
Sejumlah Mobil Alami Ban Bocor saat Melintas di Tol Cipularang, Pengelola Dituntut Ganti Rugi
-
Disebut Melamun, Pria Diduga Intel Kena Lemparan Ban Mobil dari Pengunjuk Rasa
-
Drifter Muda GT Radial Kuasai Kelas Bergengsi Kejurnas Drift 2025 Seri 2
-
Bridgestone M858 Resmi Meluncur, Ban Radial Tangguh untuk Kendaraan Niaga
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Destinator Laris, Penjualan Mitsubishi Tumbuh Double Digit
-
Terpopuler Hari Ini: Veda Ega Pratama Cetak Sejarah, Ganti Oli Sendiri Rugi Puluhan Juta
-
AHM Siapkan Produk Kejutan, Harapkan Rojali dan Rohana Tak Terulang di IMOS 2025
-
Toyota Gazoo Racing Indonesia Ukir Sejarah di GT World Challenge Asia Japan Cup 2025
-
Penjualan Mobil Agustus 2025 Masih Lesu, Mitsubishi Tumbuh 2 Digit
-
Jajal Langsung Skutik Bergaya SUV New Honda ADV160, Karakter Maskulin Semakin Dominan
-
7 Motor Matic Bekas Tahun Muda di Bawah Rp10 juta, Tangguh untuk Harian
-
Drama di Misano! Veda Ega Pratama Kunci Gelar Runner-Up Dunia, Sejarah Baru Pembalap Indonesia
-
Daihatsu Rocky Hybrid Dapat Sambutan Positif di Pasar SUV Kompak Elektrifikasi Indonesia
-
Niat Hemat, Kantong Malah Jebol Rp71 Juta: Pelajaran Mahal Ganti Oli Mobil Sendiri