Suara.com - Mengantuk atau keletihan saat berkendara menjadi salah satu faktor penyumbang risiko kecelakaan. Padahal, konsentrasi pengemudi menjadi faktor wajib, atau penentu keselamatan saat berkendara.
Berangkat dari faktor-faktor penyebab kecelakaan termasuk antisipasi membuat pengemudi selalu melek alias tidak ngantuk, Tim Xplora SEAT bekerja sama dengan Eyesight Technologies menciptakan sistem yang mampu mendeteksi konsentrasi pengendara saat mengemudi.
Atau dengan kata lain, hasilnya adalah bentuk teknologi baru yang mampu membantu meminimalkan risiko kecelakaan.
Kedua perusahaan tadi memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang menganalisa posisi kepala, sudut penglihatan, keterbukaan mata, kecepatan kedip, serta parameter lain untuk menentukan apakah pengemudi sepenuhnya sadar atau tidak, dengan lingkungan sekitar.
Stefan Ilijevic, Kepala Inovasi Produk SEAT mengatakan, jika ditemui pengemudi dalam keadaan kantuk, maka sistem akan segera memberi peringatan.
"Lebih dari 90 persen kecelakaan di Eropa disebabkan faktor manusia. Alasan utama termasuk gangguan dan kelelahan, kecepatan berlebihan, dan dalam pengaruh alkohol," ujar Stefan Ilijevic, dikutip dari Carcoops.
Ia menambahkan, SEAT bermitra dengan beberapa perusahaan paling cerdas di dunia pada teknologi penting untuk menyelamatkan nyawa.
"Karena visi jangka panjang kami adalah mengurangi angka kecelakaan sampai nol," kata Stefan Ilijevic.
Selain memantau pengemudi, teknologi ini juga bisa mengidentifikasi perjalanan sebelumnya dan menyesuaikan jok, spion, serta lainnya sesuai dengan posisi nyaman pengemudi. Sistem ini akan terus dikembangkan hingga mampu mendeteksi pejalan kaki.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Cone Viral, Raffi Ahmad Jemput Mobil Andre Taulany
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?
-
Bak Bumi dan Langit, Adu Pajak Tahunan BYD Atto 1 vs Honda Brio Satya