Suara.com - Setelah Wuhan di Provinsi Hubei, China menjadi episentrum penyebaran Virus Corona baru atau Novel Coronavirus yang berkode COVID-19, episentrum baru untuk Benua Eropa adalah Italia. Bikin makin sedih, karena jumlah korban meninggal lebih banyak dibandingkan episentrum perdana.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa Italiano atau orang Italia, punya rasa guyub dan kekeluargaan begitu besar. Akhir pekan biasa diisi dengan anak-anak muda mengunjungi kerabat lebih tua. Dan tak jarang dalam kapasitas besar. Acara kumpul-kumpul begini yang membuat petaka. Virus Corona merajalela.
Aturan kuncitara atau kunci sementara alias lockdown sudah dilakukan pemerintah Italia. Namun kabarnya masih juga ada yang jail, curi-curi kesempatan untuk berkumpul, tanpa peduli aturan "tidak boleh bergerombol", "tidak boleh berkumpul" yang intinya agar si virus tidak mudah menempel di sini dan di sana!
Dan karena situasi lockdown, pemandangan kota-kota di Italia secara umum menjadi sepi. Gantinya adalah konvoi kendaraan militer melintasi ruas jalan raya. Untuk mentertibkan yang masih suka berkumpul-kumpul memudahkan Virus Corona hinggap?
Mungkin saja, namun fungsinya ternyata sebagai pengangkut peti-peti jenazah para korban COVID-19! Seram? Tentu saja. Dikutip dari harian Dailymail, Inggris, mobil-mobil militer jenis truk dikerahkan mengangkut peti-peti jasad itu, karena ambulans sudah angkat tangan saking banyaknya korban berjatuhan.
Italia kewalahan menangani pasien Corona, dan rumah sakit pun dibikin bingung dengan terus bertambahnya pasien yang masuk. Sementara kompleks-kompleks permakaman dan krematorium di beberapa kota sudah kelebihan beban. Para petugasnya harus bekerja 24 jam untuk menerima puluhan sampai ratusan jasad korban COVID-19 setiap hari. Padahal krematorium hanya bisa menerima 24 jenazah setiap hari.
Penumpukan itu membuat beberapa jenazah harus diangkut ke pemakaman atau krematorium di luar Kota Bergamo, Provinsi Lombardy, kota yang termasuk paling parah terdampak Corona di Italia. Simak video tayangannya di sini. Apakah ada anggota keluarga yang dibolehkan mendampingi pemakaman anggota keluarga mereka tercinta? Tentu tidak, karena situasi tanggap darurat serta kuncitara atau lockdown.
Karena itu, mari bertindak tidak covidiot--istilah baru tentang mereka yang tidak mau mengikuti protokol untuk social distancing. Singkatan dari (maaf) coronavirus - idiot. Bagaimanapun, pemerintah Indonesia dan setempat telah mengimbau agar warga melakukan social distancing di kediaman masing-masing.
Social distancing adalah wacana penting untuk mencegah cepatnya laju Novel Coronavirus. Dengan menerapkan Working From Home (WFH), tidak bepergian kecuali sangat penting atau mendesak, serta membatasi lingkup gerak sosial termasuk bertemu dengan banyak orang, semoga kondisi masyarakat Indonesia terutama aspek kesehatan terus menunjukkan grafik aman terkendali dalam kurva eksponensial melawan laju Virus Corona baru atau COVID-19.
Baca Juga: Asosiasi Komponen Otomotif Dorong Pemerintah Subsidi Akibat COVID-19
Catatan dari Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119
Mobimoto.com/Gagah Radhitya Widiaseno
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
7 Trik Menghilangkan Baret Mobil dan Motor, Hasilnya Mulus Tanpa ke Bengkel
-
Wali Kota Prabumulih Beri Motor Listrik untuk Kepsek dan Satpam yang Batal Dicopot, Berapa Harganya?
-
6 Motor Bekas Bandel Mulai Rp2 Jutaan, Enggan Punah dan Bikin Pendatang Baru Ketar-ketir
-
Tips Aman Bagi Perempuan saat Memilih Mobil Bekas
-
10 Peringkat Mobil Hybrid Terlaris Agustus 2025, Innova Zenix Dipecundangi Suzuki Fronx
-
Daftar Harga Mobil VW September 2025: Dari Golf GTI hingga ID Buzz, Semua Tampil Ikonik
-
Daihatsu Masih Mengkaji Kesiapan Ayla EV untuk Kebutuhan Konsumen Indonesia
-
Hartanya Rp2,4 Triliun, Erick Thohir Ternyata Juga Punya Motor 'Supra Bapak' di Garasi
-
Beda Sikap di PSSI, Selera Otomotif Menpora Baru Erick Thohir vs Eks Zainudin Amali Sangat Kontras
-
Berpacu Dalam Sinergi, Wujud Nyata Honda dalam Mendorong Gaya Hidup Berkelanjutan