Suara.com - Niatan baik untuk ikut menahan laju pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19 di pelbagai kawasan di Tanah Air, patut diapresiasi. Salah satunya yang dipantau di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pasalnya, dengan mengurangi acara kumpul-kumpul (lockdown bukan berarti libur terus nongkrong bersama, bukan?), tidak berbagi gosip lewat komunikasi langsung yang rawan percikan air liur (maaf, namun kenyataannya begitu: virus ini berpindah lewat media droplet dan menempel di jari-jemari sampai anggota tubuh lainnya), dan tidak bepergian ke manapun (apalagi mengunjungi anggota keluarga yang lebih tua), maka para pekerja kesehatan serta rumah sakit bisa "ambil napas" dan mengurus pasien lebih leluasa, karena tidak semua orang harus dirawat karena penyakit yang sama di waktu berbarengan pula.
Nah, bagaimana cara sosialisasi swadaya warga?
Berikut adalah beberapa jepretannya, yang tujuannya mengajak warga setempat berdiam diri di rumah hingga melakukan pengetatan warga yang masuk ke wilayah perkampungan masing-masing.
Gaya penyampaiannya beragam. Paling umum tentu saja "Lockdown" disertai tanda dilarang masuk. Namun, ada juga yang berpotensi bikin viral. Coba, seperti yang dituliskan di salah satu kawasan di Godean, Sleman dan diunggah ke media sosial Twitter atas nama akun @MerapiNews. Di sana tertera, "Stay at home, aku rindu kamu" lengkap dengan emoji wajah sedih.
Atau yang tertulis di sebuah spanduk di Purworejo, Hargobinangun, Pakem Sleman. Juga diunggah @MerapiNews. Di situ dituliskan, "Lockdown, di rumah aja ya, Sheyeng?" dengan emoji senyum.
Silakan simak potret-potret lainnya yang seru di sini. Sebagai catatan, bila difoto jangan rapat-rapat ya, karena sesuai imbauan, jarak antar orang adalah 1,5 m bahkan silakan lebih jauh lagi secara fisik.
Nggak papa dong, yang penting 'kan tetap dekat di hati!
Mobimoto.com/Gagah Radhitya Widiaseno
Baca Juga: Rupiah Bakal Kembali Meloyo Lawan Dolar AS
Catatan dari Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119. Jangan lupa, terapkan pula usaha tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing dengan jarak minimal dua meter.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Tips Penting Beli Mobil Listrik Bekas agar Tak Boncos di Baterai, Jangan Asal Tergiur Murah
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Otoproject Rilis Aksesoris BYD Atto 1 Bikin Tampilan Makin Sporty
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru