Otomotif / Motor
Selasa, 05 Mei 2020 | 18:35 WIB
Penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (18/3). (Antara)

Suara.com - Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul terkait penggunaan jenis bahan bakar adalah: Apakah efek dari penggunaan BBM beroktan tak sesuai dengan motor?

Jika penggunaannya dilakukan dalam jangka waktu yang singkat tentu tak ada masalah yang berarti.

Namun dikutip dari Rideapart, hal ini bisa jadi masalah jika penggunaanya dalam waktu yang lama.

Sebenarnya motor dirancang untuk tahan saat penggunanya memilih bahan bakar beroktan lebih tinggi dari spesifikasi kendaraan.

Jadi saat motor anda harus menggunakan oktan 88, namun anda menggunakan oktan 90 maka aman-aman saja.

Petugas SPBU menunggu konsumen di SPBU COCO Pertamina, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/4). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]

Angka oktan adalah peringkat seberapa banyak kompresi yang bisa ditangani bensin sebelum dinyalakan. Jika oktan tinggi maka kecil kemungkinan bensin akan tersulut sebelum terjadinya kompresi.

Tapi jika oktan terlalu tinggi dari permintaan mesin, maka kelebihan atau khasiat bahan bakar tersebut kurang termaksimalkan sehingga mubazir.

Namun sebaliknya, jika bahan bakar beroktan lebih rendah dari spesifikasi mesin, maka besar kemungkinan bensin menyala lebih awal sehingga mesin jadi menggelitik.

Baca Juga: Kaca Mobil dr Tirta Dipecah Maling, Lakukan Tindak Preventif Asuransi Mobil

Load More