Suara.com - Beberapa saat lalu, dilakukan ratifikasi perjanjian dua negara yang disebut sebagai Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Kini, sebagaimana disebutkan oleh Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto, dan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Australia, Simon Birmingham, disepakati bahwa perjanjian IA-CEPA akan berlaku mulai 5 Juli 2020.
Sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, kesepakatan ini dicapai setelah kedua menteri berdiskusi melalui konferensi video.
"Pada pertemuan saya secara virtual dengan mitra saya, Menteri Simon Birmingham, kami sepakat bahwa implementasi IA-CEPA sesegera mungkin sangat penting bagi kedua negara karena akan membantu pemulihan ekonomi pasca Covid-19," papar Agus Suparmanto, Menteri Perdagangan RI, dalam keterangannya sebagaimana dikutip kantor berita Antara di Jakarta, pada Senin (11/5/2020).
Disebutkan bahwa setelah melalui 10 bulan proses ratifikasi, kedua negara secara resmi menyelesaikan proses domestik masing-masing.
Untuk Indonesia, proses ratifikasi selesai dengan diterbitkannya Undang- Undang Nomor 1 tahun 2020 tentang Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) pada 28 Februari 2020.
IA-CEPA mencakup perjanjian perdagangan barang yang meliputi aspek tarif dan non-tarif, ketentuan asal barang, prosedur bea cukai dan fasilitasi perdagangan, hambatan teknis perdagangan, sanitasi dan fitosanitasi; perdagangan jasa yang meliputi ketenagakerjaan, jasa keuangan, telekomunikasi, dan jasa profesional; investasi; dan perdagangan elektronik.
Selain itu, kebijakan daya saing; kerja sama ekonomi; serta pengaturan kelembagaan dan kerangka kerja.
Produk ekspor Indonesia yang berpotensi meningkat ekspornya antara lain adalah sektor otomotif, kayu dan turunannya termasuk furnitur, tekstil dan produk tekstil, alat komunikasi dan peralatan elektronik.
IA-CEPA akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha Indonesia melalui penghapusan seluruh tarif bea masuk Australia sehingga seluruh produk Indonesia yang masuk ke pasar Australia akan menikmati tarif nol atau 0 persen.
Baca Juga: Kapal Tanker Terbakar di Belawan Medan, Begini Penampakanya
Sebagai catatan, di sektor otomotif Indonesia, baik industri roda dua maupun roda empat, telah banyak produk diekspor ke pelbagai negara tujuan. Mulai lingkup Asia Tenggara, sampai Amerika Latin. Untuk itu, dengan hadirnya kesepakatan ini, diharapkan kendaraan buatan Tanah Air bisa menapakkan kaki di Benua Kanguru. Apalagi mengingat bahwa di negara itu parikan otomotif tidak lagi berproduksi sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik 7 Seater Terbaik 2025, Mulai Rp400 Jutaan
-
Festival Kendaraan Ramah Lingkungan dari Ofero Digelar di Tiga Kota
-
Avanza 80 Jutaan Dapat Tahun Berapa? Ini 7 Seri Terbaik Buat Kamu
-
Berapa Harga Motor Listrik Honda? Ini 3 Rekomendasi Terbaik 2025
-
Berapa Biaya Perawatan Mitsubishi Destinator? Segini Kisarannya
-
Motul Rilis Pelumas Khusus Mesin 2-Tak, Bikin Motor Anti Ngebul
-
Bedah Tuntas Honda Stylo 160 'Arjuno', Spek Gila yang Siap Beradu di Yokohama
-
Nggak Nyangka 4 Motor Listrik Keren Ini Harganya Cuma 5 Jutaan? Ini Rekomendasinya
-
Pembalap Honda Joan Mir Tentang Sirkuit Mandalika: Desain Aneh Serta Sangat Berbahaya!
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Jarak Tempuh di Atas 100 Km, Tak Takut Jalan Jauh