Suara.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengakui telah terjadi serangan siber pada jaringan komputer global. Namun produsen mobil asal Jepang ini menegaskan bila tidak ada gangguan terhadap data konsumen.
"Kami memang mendapatkan informasi dari Honda Motor (prinsipal) bahwa ada permasalahan pada jaringan komputer global. Saat ini semua proses sistem produksi dan penjualan masih berjalan, dan kami pastikan tidak ada dampak bagi konsumen," ujar Yusak Billly, Business Innovation and Sales Marketing Director PT HPM, saat dihubungi Suara.com.
Namun demikian, tambah Yusak Billy, saat ini Honda masih melakukan investigasi untuk menentukan penyebab dari masalah ini. Berdasarkan yang mereka temukan hingga saat ini, ada beberapa file maupun program yang tidak berfungsi secara normal.
"Kami juga terus memonitor perkembangan kondisi ini untuk menjaga sistem produksi dan penjualan di Indonesia tetap berjalan lancar," ungkap Yusak Billy.
Sebelumny,a Honda Motor Company dikabarkan mengalami serangan siber atau cyber attack pada Senin (8/6/2020) yang berimbas pada aktivitas produksi secara global.
Akibatnya, raksasa otomotif asal Jepang ini terpaksa menutup sementara seluruh aktivitas pabrik. Honda mengatakan bahwa serangan siber telah mempengaruhi server komputer, sistem email, dan program internal.
Selain itu, serangan juga telah mempengaruhi sistem di luar Jepang karena "virus" yang telah menyebar melalui jaringan. Menurut Financial Times, saat ini seluruh staf diminta untuk tidak mengakses komputer kerja dan mengambil cuti sehari pada hari Selasa (9/6/2020).
"Serangan dunia maya telah terjadi di jaringan Honda. Namun kami menjamin tidak ada kebocoran data pelanggan," kata seorang juru bicara Honda kepada BBC.
Baca Juga: Kemenlu Tak Bisa Konfirmasi Pria yang Hajar Bule Berasal dari Indonesia
Perusahaan berlogo "H" itu mengkonfirmasi bahwa pabriknya di Swindon, kawasan Wiltshire, Inggris yang menjadi basis produksi model Honda Civic menjadi pabrik dengan keamanan terpengaruh serangan siber. Begitu juga operasi pabrik mobilnya di Ohio, Amerika Utara, Italia, dan Turki, telah mengalami situasi yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Berapa Harga Motor Matic Suzuki per Oktober 2025? Simak Daftar Lengkapnya
-
Geger Fenomena Vario Kolam di TikTok, Cuma Tren Sesaat Atau Seni Sejati?
-
Hitung-hitungan Punya Vario 125, dari Servis Sampai Pajak Tahunan
-
Apa Beda RON 90, 92, 95, 98 pada BBM? Kenali Biar Gak Bikin Mesin Kendaraan Rusak
-
Chery Pamer 'Rumah' Baru di Yogyakarta, Sinyal Kuat Siap Jegal Para Raksasa Jepang
-
Vision V Datang, Alphard dan V-Class Jadi Usang? Mercedes-Benz Rilis Standar Baru MPV Supermewah
-
Bingung Pilih Daihatsu? Ini Perbandingan Harga Rocky, Ayla, Sigra Lengkap dengan Unit Lain
-
Mobil Listrik SUV Ini Bisa Isi Daya Baterai 80 Persen dalam 22 Menit
-
Harga Terbaru Toyota Oktober 2025: Dari Innova Zenix hingga Alphard, Cek Disini!
-
Motor Listrik Honda dengan Livery Khusus Bakal Wara Wiri di MotoGP Mandalika