Suara.com - Pengamat militer mengkritik kebijakan Kementerian Pertahanan yang membeli kendaraan taktis (rantis) Maung buatan PT Pindad sebagai kebutuhan "tidak mendesak" dan perlu dialihkan ke dana kesehatan, namun Kemhan menyebut pembelian itu perlu untuk mendukung industri dalam negeri.
Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto akan membeli sebanyak 500 unit dalam tahap pertama seharga Rp600 juta per unit dengan total pembelian mencapai 3.000 unit.
"Saya kira pembelian dalam jumlah hingga 500 unit ini tidak mendesak untuk segera dilaksanakan. Kita butuh memang rantis untuk peremajaan, tapi apakah harus sebanyak itu di tengah Indonesia fokus menghadapi wabah Corona?" kata pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies ( ISESS), Khairul Fahmi, Rabu (15/07).
Senada dengan itu, pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhamad Haripin memandang pembelian rantis lebih didorong oleh pertimbangan pemulihan ekonomi nasional yang terdampak virus Corona, dibandingkan pertimbangan strategis kebutuhan alat utama sistem pertahanan atau alutsista.
Menjawab pertanyaan BBC News Indonesia, Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono menegaskan pembelian rantis ini memang untuk mendorong industri dalam negeri yang kini tengah lesu akibat dari wabah virus corona.
"Kalau PT Pindad bisa produksi maka diharapkan ekonomi sekitarnya akan tetap berjalan karena dampanya kan bagus untuk ekonomi kita," kata Wahyu kepada BBC News Indonesia.
Wahyu pun menambahkan pembelian Rantis juga merupakan dukungan kepada industri dalam negeri, "agar Pindad bisa melakukan rancang bangun kendaran rantis, dengan membeli produk mereka."
Dalam akun Instagram, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang terlihat tengah mengendari kendaraan Rantis 4X4 yang diberi nama Maung menulis, "Kementerian Pertahanan akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan, agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh".
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memperingkatkan para menterinya untuk membatasi belanja produk luar negeri, dan memberikan penekanan khusus kepada Kementerian Pertahanan.
Baca Juga: Adu Mobil Tempur Tunggangan Prabowo Vs Jip Perang AS, Mesinnya Beda Level?
"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp70,7 triliun, Kemensos Rp104,4 triliun, Kemenhan Rp117,9 triliun, Polri Rp92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp32,7 triliun," kata Presiden Joko Widodo melalui laman Presiden RI, Rabu (08/07).
Jokowi menambahkan, "Misalnya di Kemenhan, bisa saja di DI (Dirgantara Indonesia), beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini ya yang cash, cash, cash. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), beli produk dalam negeri. Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini."
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menyampaikan Rantis Maung dihargai Rp600 juta per unit. Kendaraan ini menggunakan mesin Toyota Hilux 2.400 cc, 4-silinder dengan turbocharger dan disebut memiliki kecepatan hingga 120km per jam.
Dilansir dari pindad.com, sistem persenjataan juga dipasang pada Rantis Maung seperti bracket senjata kaliber 7,62 mm dan konsol senapan serbu SS2-V4, perangkat GPS navigasi dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.
Perlu alutsista untuk laut dan udara
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies ( ISESS), Khairul Fahmi, mengatakan selain tidak mendesak dan jumlahnya terlalu banyak, kebutuhan keperluan alat utama sistem pertahanan atau alutsista yang diperlukan Indonesia adalah di laut dan udara.
Tag
Berita Terkait
-
Terungkap Harga Calon Mobil Nasional, Bakal di Bawah Rp 300 Juta
-
Wiliam Marcilio Absen Latihan, Igor Tolic: Urusan Manajemen!
-
Persib Bandung Buka Suara Mengenai Rumor Kerja Sama dengan City Football Group
-
BRIN Siap Kembangkan Pesawat Amfibi dan Perkuat Alutsista Nasional Sesuai Arahan Presiden
-
Konsep Mobil Nasional Siap, Produksi Ditargetkan Mulai 2027
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring