Suara.com - Sebagian orang mungkin beranggapan bila mobil dengan transmisi otomatis atau matik kurang responsif ketika dibawa perjalanan jauh. Terlebih lagi saat harus mendahului kendaraan di depannya.
Executive Coordinator Technical Service Division Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi mengatakan hal ini tidaklah benar. Bahwa mobil matik sejatinya juga responsif.
Menurutnya, dalam kondisi akan mendahului atau overtaking kendaraan yang berada di depan, pengemudi bisa memaksimalkan kemampuan mesin. Namun sebelum mendahului pastikan dulu jaraknya aman.
"Saat menyalip, pengemudi disarankan untuk menggeser tuas transmisi otomatis dari posisi D ke posisi D-3. Usai mendahului, baru kembalikan tuas ke posisi D," jelas Bambang Supriyadi, dalam sesi virtual conference.
Ia menambahkan bahwa sebagian orang mungkin akan kagok, apalagi saat hendak mendahului kendaraan lain, menanjak, dan beberapa medan sulit lainnya.
"Sebenarnya pengguna belum paham betul bagaimana cara menggunakan transmisi otomatis. Akhirnya timbul anggapan kalau mobil matik tidak bagus dan seterusnya," ucap Bambang Supriyadi.
Sementara itu, Training Development, Section Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Aji Prima menyarankan sebaiknya tuas berada di posisi N atau Neutral saat menghadapi keadaan macet.
"Ketika berhenti tuas transmisi harus di posisi netral untuk posisi yang lebih aman. Jangan digeser ke posisi P, karena itu bakal melewati gigi R dan mobil bisa mundur," terang Aji Prima.
"Disarankan agar tetap memposisikan tuas ke N sambil menginjak rem, saat berhenti karena macet," imbuhnya.
Baca Juga: Tutorial Teknik Ngebut Pakai Mobil Matik Bikin Salfok, Sudah Pernah Coba?
Berita Terkait
-
5 Fakta Tentang LPDP: Kenapa Ada Jalur Kurang Mampu dan Jalur Umum?
-
4 Zodiak yang Diprediksi Kurang Beruntung Sepanjang November 2025
-
Rahasia Gelap di Balik Duduk Terlalu Lama: Dari Otot Menyusut Hingga Mood Ambyar
-
Bulan Baru, Ujian Baru? 3 Zodiak Ini Diprediksi Kurang Beruntung di November 2025
-
Benarkah Berat Badan Naik Saat Kurang Tidur dan Stres? Waspada Risiko Obesitas
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik
-
7 Motor Tua yang Murah Perawatan untuk Temani Aktivitas Harian
-
Harga Ekuivalen Air EV? Tengok Fakta Menarik Mobil Bekas Toyota Avanza 2022
-
Harga Beda Tipis dari Karimun: Intip 4 Fakta Mobil Bekas Suzuki Grand Vitara Seri 2.0L
-
6 Mobil Bekas Jepang Irit untuk Siasati Ekonomi Sulit Kaum Irit
-
5 Motor Bekas untuk Pekerja: Tembus Macet di Jalan Raya, Touring Tak Manja
-
Intip Perbedaan Avanza 2014 vs 2015, Mana yang Lebih Worth It?