Suara.com - Dampak virus Corona di sektor otomotif masih terus terjadi. Kali ini adalah keputusan dari Hyundai Motor Company serta serikat pekerja tentang pembekuan gaji karyawan.
Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Korea, Yonhap pada Senin (21/9/2020), serikat pekerja setempat menyepakati keputusan untuk membekukan gaji karyawan sebagai imbas dari pandemi COVID-19.
Ditambahkan pula oleh Yonhap, keputusan ini baru kali perdana terjadi dalam 11 tahun terakhir. Sebelumnya, Hyundai pernah mengambil kebijakan serupa saat krisis moneter di Asia pada 1998, serta global pada 2009.
Hyundai Motor Company menyebutkan, pihaknya dan serikat pekerja menyepakati keputusan ini tanpa terjadinya unjuk rasa dari pegawai.
Adapun proposal yang diajukan Hyundai kepada serikat pekerja untuk pembekuan adalah gaji pokok selama satu kali, serta bonus sebesar 150 persen dari gaji bulanan yang mencapai 1,2 juta won atau sekira Rp15,2 juta.
Sebagai gantinya, karyawan akan mendapatkan insentif khusus COVID-19, 10 lembar saham perusahaan dan uang senilai 200 ribu won atau Rp2,5 juta, ditambah sertifikat.
Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan selalu ikuti protokol kesehatan tata normal baru. Gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama rutin cuci tangan. Selalu saling dukung dan saling jaga dengan tidak berdiri berdekatan, menggerombol, serta mengobrol, dalam mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCovid-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119
Berita Terkait
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Harga dan Pajak Mobil Bekas Palisade: Cocok Buat Tampil ala Borjuis, Segini Taksiran Ongkos BBM-nya
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
Dampak Kebijakan Penyeragaman Kemasan Rokok Terhadap Buruh
-
Soal Krisis Lingkungan, Menag Nasaruddin Dorong Ekoteologi Lintas Agama
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Tips Penting Beli Mobil Listrik Bekas agar Tak Boncos di Baterai, Jangan Asal Tergiur Murah
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Otoproject Rilis Aksesoris BYD Atto 1 Bikin Tampilan Makin Sporty
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru