Suara.com - Kia Motors Corporation melaporkan bahwa laba bersih yang didapat perusahaan mengalami penurunan lebih dari separuh pada kuartal ketiga 2020, meskipun pendapatan membaik setelah melalui masa-sama lebih sulit pada dua kuartal sebelumnya. Hal ini adalah dampak virus Corona di sektor otomotif.
Dikutip dari kantor berita Antara, dalam situasi pandemi COVID-19, penjualan Kia di Korea Selatan atau pasar nasional mengalami situasi naik 3,2 persen menjadi 136.724 unit. Tampil sebagai produk paling laku adalah minivan Kia Carnival yang baru diluncurkan, Kia Sorento di kelas Sport Utility Vehicle (SUV), serta sedan Kia K5. Penjualan yang lebih tinggi di China dan India juga berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan.
Pada kuartal ketiga atau Juli - September, Kia mengantongi pendapatan 16,32 triliun won, naik 8,2 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 15,09 triliun. Laba operasinya 195,2 miliar won, turun 33 persen, sedangkan laba bersih turun 59 persen menjadi 133,7 miliar won.
Selama periode itu, Kia menjual 699.402 unit kendaraan di seluruh dunia, atau sedikit lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang mencapai 702.258 unit. Penjualan di luar Korea turun hanya 1,3 persen menjadi 562.678 unit karena berkurangnya karantina wilayah.
Sementara untuk sembilan bulan pertama 2020, penjualan global Kia mencapai 1.864.137 unit, turun 10,3 persen dari tahun sebelumnya. Pendapatannya naik 0,5 persen menjadi 42,26 triliun won, laba operasi 784,8 miliar won dan laba bersih 526 miliar won.
Untuk mengatasi lingkungan bisnis yang merugikan akibat pandemi, Kia berencana untuk menjaga profitabilitas dan daya saing dengan model-model baru perintis, sambil mengoptimalkan kapasitas produksi untuk memenuhi pemulihan permintaan pasar.
Selanjutnya, Kia akan melanjutkan upaya manajemen risiko untuk meminimalkan dampak COVID-19 terhadap bisnis dan pelanggannya. Perusahaan menerapkan berbagai skema untuk mendukung pelanggan, seperti meluncurkan model baru secara online.
Berita Terkait
-
Pertamina Proyeksikan Laba Rp 54 T di 2025, Kontribusi ke Negara Tembus Rp 262 T
-
Emiten Kelapa Sawit MKTR Raup Laba Bersih Rp 36,78 Miliar di Kuartal III-2025
-
Askrindo Catat Laba Rp687 Miliar Setelah Pajak
-
Layanan Digital Makin Tinggi, Bank Mandiri Hasilkan Fee Based Income Rp 5,48 Triliun
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Mobil Bekas Kecil untuk Pemula Ibu Muda, Cocok Buat Antar Jemput Anak Sekolah
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh hingga 1.000 km
-
Apakah STNK Bisa Digadaikan? Pahami Aturannya Sebelum Mengajukan Pinjaman
-
Isuzu Resmikan Dealer Kendari, Sasar Bisnis Tambang dan Perkebunan
-
Pajero Sport vs Fortuner: Perang Gengsi Tak Kunjung Usai, Pilih Nyaman atau Gahar?
-
Terpopuler: KPK Sita Mobil Rubicon Korupsi Ponorogo, Tantri Kotak Beli SUV Gahar
-
Siap Obrak-abrik Pasar, Triumph Mau Racik Motor Murah Under 350cc
-
Daihatsu Stabil di Urutan 2 Pasar Mobil Indonesia, Dominan di Pasar Commercial Low dan LCGC
-
5 Motor Listrik Terbaik 2025, Tampilan Keren dan Harganya Udah Murah dari Pabrik
-
Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya