Suara.com - Slamet Nugroho adalah penyandang disabilitas atau difabel yang berjualan kudapan--mulai camilan hingga minuman ringan--di sekitar ruas jalan raya Tegal-Purwokerto, Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Alat penunjang kerjanya kursi roda manual yang dimodifikasi sehingga bisa membawa barang dagangan, sekaligus melindunginya dari hujan dan paparan sinar matahari. Selintas mirip kendaraan roda dua tertutup, apalagi dilengkapi kaca spion motor.
Warga Desa Balamoa, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal ini setiap hari merayap di antara lalu lalang sepeda motor dan mobil. Selain harus waspada agar tidak sampai tertabrak kendaraan, Slamet Nugroho harus berhati-hati jika menemui lubang jalan.
Sudah empat tahun ia berjualan kudapan di atas kursi roda. Lelaki 32 tahun itu berjualan mulai pukul 13.00 WIB dan baru pulang petang saat Magrib.
"Kalau belum banyak yang laku kadang jualan sampai jam 9 malam. Selain di Adiwerna, juga di Slawi," katanya kepada Suara.com.
Penghasilan yang didapat Slamet dari berjualan tak menentu. Rata-rata Rp40 ribu hingga Rp50 ribu sekali berjualan.
"Situasi pandemi seperti sekarang ada pengaruhnya. Paling sering dapat Rp30 ribu, kadang Rp20 ribu, kadang juga tidak dapat uang sama sekali," tuturnya.
Slamet Nugroho menyandang disabilitas sejak umur satu tahun.
"Awalnya sakit terus periksa ke mantri dan disuntik. Setelah itu katanya saya kena polio. Saya tidak bisa berdiri kalau tidak pegangan tembok dan tidak bisa jalan,” ujar lelaki yang indekos di Desa Tembok Luwung, Kecamatan Adiwerna, agar bisa mandiri dari kedua orangtuanya.
Salah satu pengalamannya sebagai pengguna jalan raya adalah tertabrak sepeda motor saat sedang berjualan.
Baca Juga: Ayahnya Driver Ojol Korban Tabrak Lari, Gadis Cilik Ini Bantu Ambil Order
“Pernah sekali ditabrak motor sampai kursi roda saya roboh, untungnya saya tidak apa-apa,” kisahnya.
Kejadian itu tidah mengubah Slamet Nugroho, ia tetap bersemangat melakoni usahanya itu. Tidak ingin hidup mengandalkan rasa kasihan orang lain.
"Saya tidak mau selamanya berpangku tangan. Ingin berusaha sendiri karena orang kan tidak mungkin akan memberi terus-menerus," tukasnya.
Prinsip untuk tidak mau dikasihani karena kondisi fisiknya benar-benar dipegang Slamet Nugroho. Ketika ada orang yang memberinya uang, dia tak mau menerimanya.
"Kalau lagi jualan banyak yang ngasih uang, tetapi tidak mau membeli karena mungkin kasihan melihat kondisi saya. Saya tolak karena saya tidak mau dikasihani. Saya tidak jualan kasihan. Saya maunya orang beli," tukasnya.
Dengan keterbatasannya itu, Slamet bertekad untuk terus berjualan demi bisa memperbaiki taraf hidupnya. Selama kedua tangannya masih mampu menggerakkan kursi roda di atas jalan, dia ingin terus memelihara mimpinya.
"Cita-cita saya ingin punya toko sendiri suatu saat nanti," pungkasnya.
Kontributor : F Firdaus
Tag
Berita Terkait
-
Para Fencing World Cup 2025: 17 Negara Unjuk Gigi di Solo, Siapa Juaranya?
-
Cerita Maya, Remaja Difabel asal Temanggung Temukan Asa Lewat Kopi Robusta
-
Kaki Patah Dua Kali, Begini Kondisi Terkini Irwansyah
-
Di Balik Pengosongan Asrama Disabilitas di Cimahi: 6 Fakta Pilu di Malam Hari Anak Nasional
-
Pemerintah Siapkan kebijakan Pembatasan Bansos Maksimal Hanya Lima Tahun
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Bocoran Honda Vario 125 2025: Setang Telanjang dan Dua Versi Sekaligus? Siap-siap Heboh
-
Kekayaan Rp1,65 Triliun, Isi Garasi Agus Suparmanto Cuma Segini? Ketum PPP Versi Aklamasi
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB