Suara.com - Di saat negara bersiap merayakan hak dan perlindungan anak, sebuah ironi kelam justru dipertontonkan oleh aparatur negara di Cimahi, Jawa Barat.
Sehari sebelum perayaan Hari Anak Nasional 2025, asrama putri yang menjadi satu-satunya harapan bagi siswi penyandang disabilitas untuk mengenyam pendidikan, dikosongkan secara paksa. Sebuah tindakan yang oleh orang tua korban disebut "sangat tidak manusiawi."
Kisah ini bukan sekadar sengketa fasilitas, melainkan potret buram tentang bagaimana kebijakan yang dingin dan birokratis dapat melukai kelompok paling rentan secara membabi buta.
Di satu sisi, ada tangisan dan trauma anak-anak yang 'diusir' dari rumah aman mereka. Di sisi lain, ada narasi resmi pemerintah yang berbicara tentang "penataan ulang."
Berikut adalah 6 fakta kunci yang membongkar lapisan-lapisan kontradiksi dan drama kemanusiaan dalam tragedi ini.
1. 'Kado' Pahit Sehari Sebelum Hari Anak Nasional
Waktu adalah segalanya, dan dalam kasus ini, waktu menjadi ironi yang paling menyakitkan. Pengosongan paksa ini dieksekusi pada Selasa (22/7/2025), tepat sehari menjelang Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli.
Momen yang seharusnya menjadi perayaan hak-hak anak, justru menjadi hari di mana hak siswi disabilitas atas tempat tinggal yang aman dan akses pendidikan direnggut secara tiba-tiba. Sebuah "kado" pahit yang akan selamanya terukir dalam memori mereka.
2. Gembok Dibongkar Saat Siswi Belajar di Sekolah
Baca Juga: Kelewatan! Satpam Pemkab Ciamis Kecanduan Judol, Tega Rampok Sepeda Motor Ojol Disabilitas
Proses pengosongan ini jauh dari kata dialogis. Menurut Anggita Putri, pembimbing asrama, pemberitahuan dilakukan mendadak lewat telepon saat ia dan para siswi sedang berada di sekolah.
Yang lebih mengejutkan, saat mereka kembali, asrama sudah dalam keadaan terbongkar.
"Kunci gembok dibongkar secara paksa," ujar Anggita, seraya menunjukkan bukti dokumentasi.
Para siswi pulang sekolah bukan untuk beristirahat, melainkan untuk menemukan barang-barang pribadi mereka telah dikeluarkan, dan rumah mereka terkunci dari dalam.
3. Trauma Anak & Mimpi Buruk Putus Sekolah
Dampak dari tindakan ini bukanlah sekadar urusan logistik memindahkan barang. Bagi para siswi, ini adalah serangan psikologis.
Berita Terkait
-
Kelewatan! Satpam Pemkab Ciamis Kecanduan Judol, Tega Rampok Sepeda Motor Ojol Disabilitas
-
Horor di Tanjakan Cisarua: Truk Peralatan Dapur MBG Terguling, 8 Orang Terluka
-
Sederet Kemenangan Besar yang Bawa Akademi Persib Cimahi Juara Gothia Cup 2025
-
Kalahkan Perwakilan Swedia, Akademi Persib Cimahi Juara Gothia Cup U-13 2025
-
APC Cimahi U-13 Juara Gothia Cup 2025, Bungkam Klub Swedia dengan Skor Telak 5-1 di Final
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas Tembus 174 Ribu, Keputusan PTDH Bisa Dibatalkan?
-
WNA Korban Helikopter Jatuh di Tanah Bumbu Dijemput Keluarga
-
Karding Klarifikasi Foto Main Domino, Sebut Pertemuan dengan Raja Juli dan Azis Wellang Hanya...
-
Akademisi Pertanyakan Keadilan: Kenapa Nadiem Ditahan Cepat, Silfester Masih Bebas?
-
Koalisi Sipil Desak Komnas HAM Bentuk TGPF Independen, Soroti Dugaan Keterlibatan Militer
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Gerhana Bulan di Indonesia 7-8 September, Kemenag Serukan Salat Khusuf: Ini Niat dan Tata Caranya
-
Skandal Korupsi Haji, KPK Bongkar Proses Pencairan Dana Jemaah 2024
-
Aktor Preman Pensiun 'Encuy' Ditemukan Meninggal Dunia, Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Fathian: Lawan Monster Ungu Hanya Bisa dengan Bersatu