Suara.com - Kembali meningkatnya kasus pandemi Covid-19 membuat Indonesia menghadapi situasi yang sulit. Penyebaran virus Coronabeserta varian barunya telah mendorong Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. Berlaku khusus untuk Pulau Jawa dan Bali, durasinya dua pekan, 3-20 Juli 2021.
Dikutip dari kantor berita Antara, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Yannes Martinus Pasaribu menyatakan bahwa PPKM Darurat berpotensi memberikan tekanan lebih berat kepada semua sektor bisnis di daerah Jawa-Bali, termasuk sektor otomotif.
Terlebih, jika kebijakan itu terpaksa harus diperpanjang hingga lebih dari satu bulan. Situasi demikian akan membuat masyarakat masuk ke dalam ketidakpastian dan keraguan serta suasana psikologis yang paranoid.
"Pembatasan aktivitas masyarakat akan membatasi pula aktivitas konsumsi mereka dan seluruh rantai ekonomi yang berkorelasi dengannya," jelas Dr Yannes Martinus Pasaribu.
Dampaknya, tren peningkatan penjualan otomotif yang sudah membaik di semester pertama berpotensi mengalami tekanan yang lebih dalam lagi dan memperpanjang resesi ekonomi.
"Tidak ada kepastian apakah setelah PPKM Darurat dua minggu penyebaran Covid-19 akan mereda," sambungnya.
Sementara dari pelaku industri otomotif, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan pemberlakuan PPKM Darurat memberikan dampak tersendiri bagi sektor otomotif. Utamanya di sisi penjualan dan produksi.
Namun ia memastikan bahwa para pelaku di sektor otomotif tetap memberikan dukungan atas kebijakan Pemerintah, yaitu PPKM Darurat.
"Kami berharap bahwa pandemi Covid-19 ini bisa segera mereda agar PPKM Darurat ini jangan terlalu lama. Sehingga angka-angka penjualan dan produksi dapat kembali meningkat di semester II," tukas Jongkie Sugiarto.
Baca Juga: Pengetatan Syarat Perjalanan Kemenhub Mulai 12 Juli, Simak Aturan Transportasi Darat
Adapun langkah luar biasa yang telah dilakukan agar roda perekonomian tetap bergerak laju di Semester II 2021, khususnya di sektor otomotif telah dilakukan.
Yaitu keputusan memperpanjang fasilitas PPnBM DTP 100 persen untuk penjualan mobil 4x2 di bawah 1.500 cc hingga Agustus 2021.
Kebijakan ini diambil setelah pemerintah melihat tren positif penjualan mobil selama pemberlakuan relaksasi PPnBM DTP sejak awal Maret hingga Mei.
Dr Yohannes Martinus Pasaribu optimis, perpanjangan insentif PPnBM DTP 100 persen akan mendongkrak penjualan kendaraan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tak menentu pada semester II.
"Jika pada Agustus sudah dapat tertangani dengan baik, dan kondisi penyebaran Covid-19 menunjukkan tren menurun, sehingga PPKM darurat dihentikan, maka jika dan hanya jika PPnBM 100 persen diperpanjang kembali baru ekonomi masyarakat dapat mulai bertumbuh kembali serta daya belinya untuk otomotif dapat meningkat kembali," pungkasnya.
Ya, semoga badai pandemi Covid-19 segera berakhir.
Berita Terkait
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Terungkap Harga Calon Mobil Nasional, Bakal di Bawah Rp 300 Juta
-
Gaikindo Optimis GJAW 2025 Bantu Dongkrak Penjualan, Penuhi Target Tahun Ini
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
5 Poin Adu Mekanik Vario 125 vs FreeGo 125: Pilih Performa atau Kepraktisan Maksimal?
-
35 Varian Daihatsu Xenia Bekas Rp 40-70 Jutaan, Solusi Cerdas Liburan Akhir Tahun
-
Dari Perusahaan Pembiayaan Hingga Infrastruktur, Ini Rencana BYD di Indonesia Tahun 2026
-
5 Merek Jepang Babak Belur, Penjualan BYD Meroket
-
BYD Berharap Ada Insentif Mobil Listrik Awal Tahun Depan, Demi Jaga Momentum
-
Cocok Buat Pencari Obat Ganteng: Motor Bekas Yamaha R15 Dibanderol Lebih Murah dari HP Poco
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Paling Aman untuk Musim Hujan, Bodi Jangkung Bikin Tenang
-
5 Rekomendasi Motor Matic Kebal Banjir untuk Musim Hujan: Bodi Tangguh, Mulai 15 Jutaan
-
Tiga Motor Baru Kawasaki Resmi Meluncur Tutup Tahun 2025
-
Pilihan Ban Motor Anti Slip untuk Musim Hujan, Bikin Aman di Jalanan