Suara.com - Honda Mobility Solutions Co., Ltd., adalah anak perusahaan Honda untuk bisnis Mobility as a Service atau MaaS, sebuah bisnis kendaraan swakemudi atau otonom. Bidang usaha ini akan menjadi operator bisnis usaha bersama antara Honda, Cruise, dan General Motors di Jepang.
Anak perusahaan Honda tadi akan meluncurkan MaaS dengan kendaraan berbasis Cruise Origin. Yaitu kendaraan hasil pengembangan bersama antara Honda, Cruise dan General Motors.
Dikutip kantor berita Antara dari keterangan resmi Honda pada Kamis (9/9/2021), sebagai persiapan Honda bakal mengadakan uji program MaaS untuk layanan mobilitas di Utsunomiya dan Haga, Prefektur Tochigi, Jepang.
Di kedua kota yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dengan bullet train Shinkansen dari Tokyo itu, berdiri pabrik mobil dan fasilitas Honda. Serta sirkuit balap Twin Ring Motegi.
Baca Juga: General Motors Wajibkan Pegawai untuk Divaksin Jika Ingin Bekerja
Untuk pengujian kendaraan swakemudi ini, Honda menyiapkan jalur yang dipetakan dalam definisi tinggi. Pembuatan lintasannya sendiri melibatkan kendaraan khusus pemetaan.
Bila lintasan pengujian sudah siap, mobil swakemudi bertajuk Cruise AV akan melintas di jalan umum dua kawasan di Prefektur Tochigi mulai 2022. Tujuannya adalah menguji kendaraan otonom yang disesuaikan lingkungan, lalu lintas, serta undang-undang dan peraturan terkait di Jepang.
Honda dan Cruise akan bersama-sama mengerjakan program pengujian di lokasi operasional pengujian baru yang siap didirikan di kawasan kedua fasilitas Honda di Prefektur Tochigi tadi.
Honda juga akan terus berusaha untuk menciptakan nilai baru untuk mobilitas dan kehidupan sehari-hari masyarakat dengan menawarkan kebahagiaan kepada pelanggannya. Mengajak konsumen mengembangkan potensi hidup mereka melalui MaaS.
Baca Juga: Pernyataan Bersama Stellantis-Ford-General Motors untuk Dukungan Mobil listrik
baca juga
-
General Motors Perbarui Teknologi Hands-Free Super Cruise, Disematkan ke Model 2022
-
Sarana Transportasi, Atlet Paralimpiade-Olimpiade Tokyo 2020 Andalkan Mobil Swakemudi Ini
-
Tikungan Masih Jadi Masalah Utama Fitur Adaptive Cruise Control Mobil
Komentar
Berita Terkait
-
Masih Banyak Salah Paham Menangani Kecelakaan Mobil Listrik, Air Bisa Berperan Positif
-
Kelakuan Netizen Indonesia Makin Liar, Istri Jordi Amat Jadi Korban
-
Kesal Jordi Amat Diserang Publik Indonesia, Sang Agen Angkat Bicara: Dia Gabung ke JDT Gunakan Paspor Spanyol
terkini
-
Makhluk Misterius seperti Orc Lord of the Rings Ditemukan
-
Harga Daging Sapi Hingga Tahun Ajaran Baru Berpotensi Tingkatkan Inflasi
-
Menjalani Hubungan Tanpa Status? Ini 5 Hal yang Bisa Terjadi
-
Ferry Irawan Dan Venna Melinda Pamer Kemesraan, Mantan Istri Sudah Tak Mau Tahu
-
Penyerahan Hong Kong: Akan seperti Apa Kota Ini 25 Tahun Lagi?
-
2 Cara Mengatasi Lupa Password Instagram
-
Krisis BBM di Sri Lanka: Saya Tidur Dua Hari di Mobil Demi Dapatkan Bensin
-
Baru Sehari Ketemu, Wanita Asal Lombok Dinikahi Bule Inggris, Kisahnya Viral
-
Pemain Vietnam Banyak Jatuh Saat Lawan Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong Tak Bisa Berkata-kata
-
6 Fakta Tom Hiddleston, Siap Menyambut Anak Pertama
-
Hemoglobin Ruben Onsu di Bawah 8, Dokter: Bisa Bahayakan Nyawa dan Harus Tranfusi Darah
-
Prakiraan Cuaca Kaltim 3 Juli 2022, Diperkirakan Hujan Sedang Hingga Lebat Bakal Terjadi
-
Segera Klaim Kode Redeem FF 3 Juli 2022, Ada Hadiah dari Garena
-
Colorful Luncurkan Kartu Grafis GeForce GTX 1630 NB 4G
-
Kehidupan di Zona Gempa Belanda, Warga Merasa Hidup seperti di Koloni
-
Seberapa Bahaya Subvarian Terbaru Omicron BA.4 dan BA.5?
-
Korea Utara Klaim "Benda Asing" di Perbatasan Jadi Penyebab Masuknya Covid-19
-
Peringatan Earth Hour, WALHI: Pemadaman Lampu Satu Jam Kurang Efektif Atasi Jejak Karbon
-
Fakta One Piece: Akan Seperti Apa Arc Selanjutnya?
-
Jemaah Haji Sakit Diobati Secara Medis dan Terapi Spiritual Thibbun Nawabi
-
Kemenperin Perluas Pasar Meski PMI Manufaktur Masih Ekspansif
-
Kemenag: 46 Calon Haji Bervisa Tak Resmi Sudah Dipulangkan ke Indonesia
-
Sebanyak 1.600 Calon Haji Visa Mujamalah Terlapor ke Kemenag
-
Pemadaman Lampu "earth hour" Selama Satu Jam di Ibu Kota Dinilai Terlalu Singkat
-
Terhenti di Piala Presiden 2022, Barito Putera Fokus ke Liga 1