Suara.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo memperkirakan penjualan mobil 2022 bisa mencapai 900.000 unit, naik dibanding tahun lalu yang berada pada kisaran 887.000 unit, berkat diberlakukannya perpanjangan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah atau insentif PPnBM DTP.
"Lihat lonjakan angka penjualan Februari dan Maret 2021, mudah-mudahan proyeksi penjualan 2022 di angka 900.000 unit dapat tercapai," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto seperti dilansir dari Jumat (25/2/2020).
Jongkie mengatakan dengan adanya insentif PPnBM DTP maka harga-harga mobil tertentu menjadi lebih terjangkau dan mendorong konsumen membeli mobil baru sehingga meningkatkan penjualan.
Dia berharap pabrikan kendaraan bermotor bisa memenuhi permintaan konsumen tahun ini dengan menggenjot produksi, dan pelaku usaha komponen juga melakukan hal yang sama.
Selain menguntungkan industri, kebijakan PPnBM DTP ini juga menguntungkan pemerintah. "Karena penjualan meningkat maka pemasukan pemerintah pusat dari PPn juga ikut meningkat, walaupun penerimaan PPnBM untuk mobil-mobil tertentu nihil. Penerimaan Pemda dari Bea Balik Nama dan Pajak Kendaraan Bermotor juga meningkat signifikan pastinya," jelas dia.
Tahun lalu pemerintah telah memberlakukan diskon PPnBM dan berimbas pada naiknya penjualan mobil, bahkan pada Februari dan Maret 2021 kenaikan signifikan. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan partai besar dari pabrikan ke diler (wholesales) pada Februari 2021 mencapai 49,202 unit mobil, sedangkan Maret naik menjadi 78,908 unit.
Sedangkan untuk penjualan eceran dari diler ke konsumen (retail sales) Februari 2021 mencapai 46,941 unit, dan naik menjadi 77.514 unit pada bulan berikutnya.
Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5 persen ini akan dapat menunjang target Gaikindo di tahun 2022.
"Pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, paling tidak 900 ribu unit bisa di capai untuk tahun ini," katanya.
Baca Juga: Insentif PPnBM DTP Bikin Mobil LCGC Makin Diburu
Dia juga mengharapkan bahwa pandemi di Indonesia bisa segera berakhir dan tidak lagi ada gelombang-gelombang baru berikutnya guna semakin memulihkan industri otomotif di dalam negeri dan juga industri lain yang terdampak.
Dalam hal ini, dia juga mengatakan bahwa PPnBM DTP ini adalah salah satu "bumper" agar nantinya masyarakat tidak kaget dengan ketentuan PPnBM berdasarkan emisi gas buang yang sudah diberlakukan sejak Oktober tahun lalu.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 74 tahun 2021, PPnBM ditentukan berdasarkan kapasitas mesin, emisi gas buang, dan efisiensi konsumsi bahan bakar. Jadi, diskon itu ditentukan berdasarkan emisi yang dihasilkan oleh sebuah kendaraan.
Dia berharap dengan adanya kebijakan yang dituangkan oleh kementerian terkait ini akan menjadikan industri otomotif di Indonesia ini akan terus berkembang ke depannya.
"Dengan adanya kebijakan itu (PPnBM DTP), industri tetap tumbuh," tegas dia.
Sebagai informasi tambahan, pada awal tahun, pemerintah resmi mengumumkan berlanjutnya program pemulihan industri otomotif melalui perpanjangan insentif PPnBM DTP untuk kendaraan bermotor yang terbagi dalam dua kategori. [Antara]
Berita Terkait
-
Destinator Terus Moncer, Penjualan Mobil Mitsubishi Terus Melonjak
-
Jadi Mobil Terlaris di Indonesia, BYD Atto 1 Kalahkan Honda Brio dan Kijang Innova
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Penjualan Mobil Baru 2025 Terus Alami Penurunan Dibandingkan Tahun Lalu
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
One3 Motoshop Hadirkan Brand Asal Jepang Active dan Galespeed di IMHAX 2025
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 5 Seater Harga Rp100 Jutaan: Barang Buruan Keluarga Muda
-
5 Mobil Diesel Paling Irit Tahun 2025: Panther Masih Layak di Nomor Satu?
-
Pilihan Mobil Bekas Pintu Geser Harga di Bawah Rp 100 Juta
-
SW-Motech Debut di Indonesia Lewat Gelaran IMHAX 2025
-
7 Mobil Bekas Sekelas Honda Civic Cocok untuk Mahasiswa yang Stylish
-
Konsep Mobil Nasional Siap, Produksi Ditargetkan Mulai 2027
-
7 Motor yang Bisa Bawa Barang Banyak: Bagasi Melimpah hingga 44 Liter
-
5 Pilihan Motor Honda yang Mirip Vespa untuk Mahasiswa: Desain Retro, BBM Irit
-
5 Motor Matic Bekas dengan Bagasi Lega, Paling Oke untuk Kurir Makanan