Suara.com - Performa sepeda motor bisa dipertahankan bila dibarengi perawatan berkala atau servis rutin. Termasuk di antaranya ada ganti oli serta pengisian secara berkala.
Di sisi lain, pengisian pelumas di setiap kendaraan telah memiliki takaran masing-masing. Namun bisa jadi, ada yang mengabaikan hal ini. Akibatnya, performa motor malah menjadi tidak maksimal.
Apa sajakah dampak buruk pada mesin jika menggunakan oli tidak sesuai kapasitasnya?
Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Wahana Honda:
Kualitas oli jadi menurun
Secara logika, jumlah oli yang banyak justru akan memasok oli dengan kualitas baik. Namun ternyata, hal ini salah.
Faktanya, kelebihan oli malah akan berdampak pada penurunan kualitas. Pasalnya, saat mesin bekerja akan menimbulkan gelembung-gelembung pada genangan oli, lalu bertabrakan dengan weight balance.
Dalam takaran normal, seharusnya oli hanya untuk melapisi tidak perlu menggenangi. Jika oli menggenangi mesin, oli justru akan mudah keruh dan membuat kualitasnya menurun.
Menghambat kinerja mesin
Baca Juga: Benarkah Oli Mesin Mobil Menguap Saat Mengalami Macet Berjam-jam?
Meski fungsi utama oli adalah melumasi mesin sehingga kinerja menjadi ringan karena minim gesekan. Namun, jika oli berlebihan justru akan menghambat kinerja mesin. Karakter oli yang memiliki kekentalan yang konsisten dan dalan volume berlebih justru akan menimbulkan hambatan pada mesin.
Dengan demikian, kinerja mesin justru akan terasa berat. Tidak heran jika takaran oli yang berlebihan akan membuat performa sepeda motor menjadi melempem.
Jadi, kelebihan oli pada motor memang memberikan dampak negatif. Oleh karena itu, pentingnya menghindari hal tersebut terjadi jika tidak ingin kendaraan kesayangan mengalami penurunan performa.
Berita Terkait
-
Ganti Oli NMAX per Berapa Bulan? Ini Waktu yang Tepat Agar Mesin Tetap Awet
-
Apa Sih Kelebihan Tumbler Tuku? Cek 3 Rekomendasi Lain yang Tak Kalah Berkualitas
-
Strategi Federal Oil Hindarkan Konsumen dari Oli Palsu
-
5 Kelebihan dan Kekurangan POCO C85: HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Baterai 6.000 mAh
-
8 Kelebihan dan Kekurangan Moto G67 Power: HP Murah dengan Baterai Jumbo 7.000 mAh
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik
-
7 Motor Tua yang Murah Perawatan untuk Temani Aktivitas Harian
-
Harga Ekuivalen Air EV? Tengok Fakta Menarik Mobil Bekas Toyota Avanza 2022
-
Harga Beda Tipis dari Karimun: Intip 4 Fakta Mobil Bekas Suzuki Grand Vitara Seri 2.0L
-
6 Mobil Bekas Jepang Irit untuk Siasati Ekonomi Sulit Kaum Irit
-
5 Motor Bekas untuk Pekerja: Tembus Macet di Jalan Raya, Touring Tak Manja
-
Intip Perbedaan Avanza 2014 vs 2015, Mana yang Lebih Worth It?
-
Naksir MT-15 tapi Masih Mahal? Tengok Yamaha Xabre Bekas, Harganya Nggak Bikin Dompet Terkuras