Suara.com - Dalam rangka meningkatkan daya saing pembuatan mobil listrik di tengah penjualan yang lesu, Hyundai Motor Company dan BAIC Motor akan menggulirkan dana investasi lebih dari 1 triliun won ke dalam usaha patungan mereka di China.
Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap, kedua belah pihak akan meningkatkan modal saham Beijing Hyundai Motor sekitar 1,2 triliun won atau sekira Rp 14,1 triliun. Masing-masing pihak setor dana setengah dari investasi yang direncanakan ke dalam usaha patungan, atau sistem fifty-fifty.
Setengah dari investasi yang direncanakan akan selesai akhir Juni, dan sisanya diselesaikan akhir Desember.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas kapasitas pembiayaan dan daya saing kemampuan manufaktur mobil listrik, demikian kata para pejabat dari perusahaan yang bermitra.
Keputusan ini adalah solusi dari kondisi Hyundai Beijing yang tengah berjuang mengatasi kerugian membengkak akibat penurunan penjualan di China.
Hyundai Beijing yang berdiri 2002 melaporkan kerugian mencapai sekitar 1,2 triliun won di 2020, dan 950 miliar won pada 2021. Penjualan mobil mereka di China mengalami penurunan tajam, mencapai puncak 1,14 juta unit pada 2016. Sementara tahun lalu, berhasil dijual 385.000 unit mobil di China.
Hyundai Motor mengoperasikan empat pabrik di China, dengan kapasitas produksi tahunan gabungan mencapai 1,35 juta unit.
Di tengah penurunan penjualan di China, Hyundai Motor telah menangguhkan operasi pabriknya di kota barat daya Chongqing sejak akhir tahun lalu. Tujuannya demi meningkatkan efisiensi produksi.
Kemudian Kia Corporation, anak perusahaan Hyundai Motor, dan Jiangsu Yueda Group pada bulan lalu juga mengumumkan rencana untuk menyuntikkan sekitar 1,1 triliun won ke dalam usaha patungan mereka yang sedang berjuang di China.
Baca Juga: Ngobrol Bersama Juara MotoGP 2020, Begini Canda Joan Mir Soal Topi
Data industri menunjukkan bahwa Hyundai Motor dan Kia melihat pangsa pasar gabungan mereka di pasar kendaraan penumpang di China turun menjadi 1,7 persen pada 2021 setelah mencapai 7,35 persen pada 2016.
Berita Terkait
-
5 Mobil Listrik Paling Nyaman dan Aman untuk Pengemudi Lansia, dari City Car hingga SUV
-
Menkeu Purbaya Ogah 'Ngemis' Investasi ke Pihak Asing
-
Indodax Ungkap Fokus Utama Perkuat Industri Aset Kripto RI
-
Mengintip Kecanggihan dan Performa VinFast VF7 yang Memikat Hati Para Persona Inspiratif
-
Deretan Fakta Biaya Charge Mobil Listrik di Rumah 2025 Lebih Hemat, Wuling Cuma Rp30 Ribuan
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
8 Mobil Sunroof untuk Keluarga Masa Kini, Cek Harga Paling Murah Performa Terbaik
-
7 Mobil Bekas RWD Penggerak Roda Belakang Terbaik: Kuat di Tanjakan, Mantap Tikungan!
-
5 Mobil SUV Bekas yang Tangguh untuk Petualangan di Segala Medan
-
5 Motor Bekas 150cc Paling Diburu di Tahun 2025: Mesin Anti Rewel, Harga Jual Tinggi
-
5 Mobil Listrik Paling Nyaman dan Aman untuk Pengemudi Lansia, dari City Car hingga SUV
-
5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
-
5 Rekomendasi Mobil Hybrid Bekas Murah, Harga Turun di 2025
-
Menantang Lombok di Atas Toyota Veloz Hybrid
-
Mobil Apa yang Cocok Untuk Anak Muda? Ini 5 Rekomendasinya
-
Vario 125 dan Scoopy Beda Tipis Banderolnya? Simak Harga Motor Honda Akhir Tahun 2025