Ilustrasi sepeda motor tengah mengisi bensin [Dok Pertamina]
Suara.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sedikit banyak membuat pengguna sepeda motor pilih-pilih bahan bakar yang sesuai untuk kendaraannya.
Pasalnya, pemilihan bahan bakar yang digunakan berdampak cukup besar pada performa sepeda motor.
Penggunaan bahan bakar (bensin) yang tepat akan membuat proses pembakaran di ruang mesin sepeda motor menjadi lebih sempurna. Selain itu, konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih irit dan umur mesin menjadi lebih panjang.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan bakar (bensin) yang sesuai dengan spesifikasi sepeda motor seperti dikutip dari Wahana Honda. Yaitu:
Ketahui Rasio Kompresi Mesin
- Salah satu cara menentukan jenis bahan bakar yang harus digunakan adalah mengetahui rasio kompresi mesin.
- Pada sepeda motor Honda dapat dilihat dalam Buku Pedoman Pemilik yang didapat ketika membeli sepeda motor Honda.
- Semakin tinggi rasio kompresinya, maka dibutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi pula.
- Rasio kompresi mesin adalah rasio antara volume silinder dan ruang bakar ketika piston berada di titik mati bawah (TMB) dengan volume ruang bakar saat piston berada di titik mati atas (TMA).
- Misalnya, silinder dan ruang bakar dengan piston berada di titik mati bawah berisi 1000 cc udara.
- Ketika piston telah pindah ke titik mati atas, volume tersisa di ruang bakar menjadi 100 cc, maka rasio kompresi akan proporsional digambarkan sebagai 1000:100, atau dengan pecahan pengurangan, rasio kompresi 10:1.
Kenali Nilai RON BBM
- Satuan oktan bahan bakar dikenal sebagai Research Octane Number (RON). Di Indonesia tersedia pilihan bensin dengan nilai oktan terendah RON 88 hingga tertinggi RON 98.
- Nilai oktan merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Semakin tinggi nilai RON maka semakin tinggi rasio kompresinya sehingga semakin besar tenaga yang dapat dihasilkan.
- Dengan kata lain, semakin tinggi angka RON-nya maka dibutuhkan tekanan lebih tinggi dan waktu proses pembakaran yang lebih lama. Hal ini berlaku sebaliknya dengan bahan bakar oktan lebih rendah.
Efek Penggunaan BBM Tidak Sesuai
- Efek penggunaan bahan bakar yang tak sesuai dengan spesifikasi mesin dalam jangka panjang, bisa menimbulkan masalah pada mesin, salah satunya knocking atau mesin mengelitik.
- Knocking terjadi akibat ledakan pembakaran tak seirama dengan proses kompresi bahan bakar oleh piston.
- Munculnya knocking di bagian mesin ini bersumber pada ruang bakar. Pada saat pembakaran campuran bensin dan udara tidak sempurna, maka akan menciptakan ledakan bola api.
- Abnormalnya, pembakaran ini bisa terjadi ketika bahan bakar dan udara yang disemprotkan ke ruang bakar mengalami pembakaran secara prematur bahkan sebelum busi memercik atau misfire.
- Kondisi ini membuat piston dan stang piston bergetar. Jika kondisi itu dibiarkan terjadi dalam waktu lama, maka akan terjadi keausan pada bearing stang piston. Pergerakan pada piston pun akan terganggu dan mesin tidak bekerja secara efisien kembali. Tidak heran ketika knocking terjadi dan dibiarkan, maka performa mesin menurun.
- Selain itu, pembakaran yang tidak sempurna di ruang bakar akan menimbulkan penumpukan deposit sisa-sisa aktivitas ini. Kondisi ini akan membuat ruang bakar menjadi kotor.
- Dengan kata lain, penggunaan bensin dengan oktan tinggi tak membuat kerja mesin jadi lebih baik jika tak sesuai dengan spesifikasi mesinnya.
Komentar
Berita Terkait
-
Apakah Motuba Aman Pakai Bensin Campur Etanol? Simak sebelum Beli Pertamax Green
-
Pertamina Bakal Izinkan Pertashop Jual Pertalite
-
Bos Pertamina Bantah Hambat Impor BBM SPBU Swasta
-
IMOS 2025 Diharapkan Mampu Gairahkan Pasar Otomotif Nasional
-
Digitalisasi jadi Bukti Distribusi BBM Pertamina Lancar Meski Ada Unjuk Rasa
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Drag Race Toyota Agya Jadi Ajang Pembuktian Performa di Jamnas TAC Ke 3
-
Yamaha Berikan Servis Gratis untuk Motor Terdampak Banjir di Bali
-
Pahami Tanda-Tanda Sistem Suspensi Mobil Sudah Mulai Terganggu
-
Insentif Mobil Listrik Impor Distop, Pemerintah Diharapkan Punya Strategi Lanjutan
-
Daftar Barang yang Dilelang KPK September 2025: Mulai dari Fortuner 60 Jutaan hingga Vespa!
-
Sirkuit Mijen Membara, Crosser 19 Tahun Ini Ancam Dominasi di Kejurnas Motocross 2025
-
Di Indonesia Mahal, Berapa Harga Mobil VW di Negara Asalnya?
-
Begini Jadinya Ofero Stareer 3 Lit Terima Sentuhan Modifikasi dari Katros Garage
-
Terpopuler Hari Ini: Mobil Bekas untuk Pensiunan PNS, Toyota Avanza Masih Jadi Incaran
-
Budget Mahasiswa: Pilih Yamaha NMAX Bekas Gagah atau Fazzio Baru Bergaya?