Suara.com - Saat ini Shanghai, China berada di minggu keenam lockdown COVID-19. Pekan lalu, Asosiasi Otomotif China memperkirakan penjualan mobil di negara itu turun 48 persen pada April mengingat pabrik-pabrik ditutup karena peraturan karantina itu.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, pihak berwenang Shanghai telah memperketat aturan karantina di seluruh kota yang diberlakukan lebih dari sebulan lalu di pusat komersial dengan populasi 25 juta.
Di masa karantina ini, Tesla Incorporation yang memiliki pabrik Tesla Gigafactory di Shanghai menghentikan produksinya pada Senin (9/5/2022). Penyebabnya adalah masalah pasokan komponen berdasarkan dua sumber anonim Reuters, yang dikutip Selasa (10/5/2022).
Penangguhan lini produksi ini terjadi tiga minggu setelah produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tadi melanjutkan sebagian produksi di pabrik Shanghai pada 19 April. Sebelumnya penutupan pabrik berlangsung 22 hari mengikuti kebijakan karantina COVID-19 di China.
Masih belum jelas kapan masalah pasokan dapat diselesaikan dan kapan Tesla dapat melanjutkan produksi, demikian menurut sumber anonim.
Di antara pemasok Tesla yang menghadapi masalah adalah Aptiv, pembuat wire harness. Perusahaan pendukung ini harus menghentikan pengiriman pasokan ke pabrik Tesla dan General Motors setelah kasus positif COVID-19 ditemukan di antara karyawannya.
Gangguan lini produksi di pabrik Tesla Gigafactory Shanghai telah menjadi salah satu konsekuensi tertinggi dari tindakan China untuk mengendalikan wabah COVID-19 terbesarnya. Juga berdampak pada konsumsi barang-barang, termasuk penjualan kendaraan.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Tesla memiliki target untuk meningkatkan produksi di pabrik Shanghai menjadi 2.600 mobil per hari mulai 16 Mei. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan produksi ke tingkat sebelum pemberlakuan karantina.
Baca Juga: Merayakan Sejarah 118 Tahun Lewat Refleksi Perjalanan Rolls-Royce Phantom
Berita Terkait
-
Xiaomi Serius Garap Robot Humanoid, Rekrut Mantan Teknisi Tesla untuk Mobil Listrik
-
Tesla Putar Haluan, Mulai Coba Apple CarPlay Secara Rahasia
-
Hypercar Listrik Anyar, Tesla Roadster 2 Diprediksi Tawarkan 'Sensasi Terbang'
-
Wakili Indonesia, Kader PSI Soroti Masalah Ini di Konferensi Dunia di Shanghai
-
8 Merek Mobil Listrik China Gagal Total, Mimpi Jadi Tesla Berakhir Jadi Debu Jalanan
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
5 Pilihan Mobil Bekas Biar Kecil 'Cabai Rawit': Lincah Terjang Banjir , Harga Rp30 Jutaan
-
5 Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Terbaik Di Bawah 100 Juta, Pas untuk Keluarga Kecil
-
Motor Terendam Banjir? Cek Estimasi Biaya Perbaikan di Sini, Siap-siap Bawa Dompet Tebal!
-
5 Rekomendasi Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp100 Juta Paling Dicari, Andal dan Irit BBM
-
Butuh Motor Baru? Cek 3 Promo Honda Akhir Tahun Ini, Subsidi sampai Rp2 Juta
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
5 Rekomendasi SUV Bekas Harga di Bawah Rp100 Juta, Pilihan Murah Petualang
-
Nissan Juke Bekas si SUV Gahar Kini Semurah LCGC: Kelebihan Unik vs Kekurangan Tersembunyi
-
5 Perawatan Rutin yang Harus Dilakukan usai Motor Melintasi Banjir
-
Mending Dolphin atau M6? Segini Harga Mobil BYD Terbaru di Akhir 2025