Suara.com - Tesla bekerja sama dengan agen tenaga kerja nasional untuk merekrut pekerja yang tidak lagi dibutuhkan di pembuat mobil Jerman. Kabar ini disampaikan Joerg Steinbach, Menteri Ekonomi Regional Brandenburg, Jerman.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Menteri Ekonomi dalam sebuah konferensi menyatakan sebanyak 4.100 hingga 4.500 staf telah direkrut. Komposisinya, 10 persen adalah orang asing, terutama dari Polandia.
Per bulan, pabrik Tesla Gigafactory di Gruenheide, Jerman mempekerjakan 500 hingga 600 karyawan. Dan telah berjalan dalam dua shift mulai 23 Mei dengan shift ketiga akan dimulai sebelum akhir tahun.
"Pembuat mobil di wilayah lain menyadari bahwa produksi mobil listrik membutuhkan tenaga kerja lebih sedikit dibandingkan kondisi sebelumnya. Mereka membantu dengan mengarahkan tenaga kerja ke sini,ke Brandenburg," ujar Joerg Steinbach.
Sementara Tesla belum memberikan komentar akan kabar ini.
Elon Musk, Chief Executive Officer (CEO) Tesla Incorporation sebelumnya menyatakan kepada staf bahwa perusahaan akan mengurangi jumlah pegawai yang digaji sebesar 10 persen, karena terjadi "kelebihan staf di banyak bidang". Namun ia tambahkan di Twitter bahwa "jumlah pegawai per jam akan meningkat".
Berita Terkait
- 
            
              Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
 - 
            
              Grokipedia Milik Elon Musk Picu Kontroversi, Disebut Wikipedia Versi AI
 - 
            
              Hypercar Listrik Anyar, Tesla Roadster 2 Diprediksi Tawarkan 'Sensasi Terbang'
 - 
            
              Kekalahan Memilukan Gladbach, Kevin Diks Cs Terjerumus ke Dasar Klasemen Liga Jerman
 - 
            
              Legenda Michael Ballack: Little Kaiser yang Nyaris jadi Raja Sejati Jerman
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
 - 
            
              Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
 - 
            
              Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
 - 
            
              Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
 - 
            
              BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
 - 
            
              Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
 - 
            
              3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah
 - 
            
              Harga Mobil Toyota November 2025: Mulai dari Rp164 Jutaan, dari Calya hingga Alphard
 - 
            
              Bus Listrik Isuzu, dengan Teknologi Kemudi Otonom, Akan Beroperasi Tahun 2027
 - 
            
              Tren Penjualan Mobil Hybrid Toyota Meningkat, Auto2000 Bicara Peluang Veloz Hybrid