Suara.com - Mobil yang sangat diminati di Indonesia salah satunya adalah jenis MPV (Multi-Purpose Vehicle). Pasalnya kendaraan ini bisa banyak mengakomodasi berbagai kebutuhan, mulai dari penumpang maupun barang yang banyak.
Tidak jarang mobil diisi penumpang dan barang sampai penuh sesak pada momen liburan atau hari raya. Bahkan sampai melampaui batas maksimal dari yang disarankan oleh pabrikan.
Dalam kondisi seperti ini, ternyata ada bahaya yang mengintai.
Berkaca dari beberapa peristiwa kecelakaan lalu lintas, beberapa di antaranya karena overload atau kelebihan muatan.
Berikut enam poin bahaya yang mengintai bila nekat membawa mobil overload atau kelebihan muatan:
Bahaya di ban dan suspensi
Mengutip laman Deltalube, mobil mengandalkan suspensi dan ban sebagai tumpuannya. Ketika beban terlalu berat, kemampuan ban dan suspensi jadi tidak optimal.
Selain itu, akibat kemampuan suspensi yang berkurang, mobil jadi tidak bisa bermanuver dengan baik atau melaju dengan stabil. Mobil menjadi tidak cekatan saat dibutuhkan, misalnya menghindari sesuatu yang mengadang di depan.
Bahaya di kaki-kaki
Baca Juga: Berikan Harga Rp 300 Jutaan, Wuling New Cortez Bersaing di Segmen MPV
Tidak berhenti di situ, berkendaraan mobil overload juga dapat mempengaruhi usia pakai komponen kaki-kaki. Pasalnya semua komponen kaki-kaki berkerja keras menopang bobot mobil yang berlebihan. Lebih parah lagi, sampai mengalami patah pada bagian kaki-kaki yang bisa mengakibatkan kecelakaan.
Bahaya di mesin
Saat mobil diisi dengan muatan atau penumpang yang berlebihan, tenaga mesin secara otomatis berkurang. Ketika berkendara di daerah pegunungan yang syarat dengan tanjakan, mobil tidak mampu melewatinya.
Bila mobil sampai mundur akibat tak kuat menanjak, keselamatan penumpang jadi terancam.
Bahaya di kantong
Dari sisi ekonomi, mobil yang overload haus akan bahan bakar. Mobil dipaksa bekerja keras untuk melaju dengan beban yang sangat berat. Dampaknya, mesin membutuhkan asupan bahan bakar yang cukup banyak. Mobil jadi lebih boros, berujung pada pengeluaran jadi membengkak.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Ramai Wuling Darion, BYD Siap Goyang dengan Hadirkan M9 dengan Teknologi AI di Dalamnya
-
Menguak Pajak Asli Denza D9 Tanpa Insentif, Lebih Mahal dari Alphard?
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
5 Mobil Tahun Muda Harga 150-200 Juta Irit BBM, Cocok Pergi untuk Lintas Provinsi
-
Rencanakan Anggaran Liburan Akhir Tahun! Intip Tarif Tol Terbaru Jogja-Semarang 2025
-
5 Deretan Situs untuk Cek Tarif Tol, Praktis Langsung dari HP
-
Rekomendasi Mobil Bekas Tahun Muda dengan Budget di Bawah Rp 300 Juta
-
9 Rekomendasi Mobil Bekas Hatchback Ekonomis untuk Penggunaan Harian Mulai Rp30 Jutaan
-
Harga Beda Tipis, Mending Outlander Sport atau Raize Bekas?
-
Berapa Harga Toyota Rush Bekas? Simak Rekomendasi Lengkap Biaya Pajaknya
-
Berapa Harga Daihatsu Terios Bekas? Begini Spesifikasi dan Nominal Pajaknya
-
Mobil Honda Termurah Keluaran Tahun 2000 ke Atas, Harga Mulai Rp40 Jutaan
-
Shell Rilis Pelumas Baru yang Kompatibel untuk Mobil Hybrid