Suara.com - inDriver yang baru ganti nama menjadi inDrive memiliki beragam strategi untuk menarik penumpang ojek online di Indonesia. Hal ini sebagai jawaban di tengah tantangan kenaikan harga ojek online yang baru diumumkan Kementerian Perhubungan.
Director of Ride-Hailing (APAC) inDrive, Roman Ermoshin mengakui kalau pihaknya masih memungkinkan para penumpang inDrive untuk bernegosiasi tarif dengan para pengemudi, meskipun saat ini tarifnya sudah naik.
"Kami memperbolehkan para pengemudi dan penumpang untuk menegosiasikan tarif. Tetapi kami tetap menetapkan batas tarif," tuturnya dalam konferensi pers di The Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2022).
Roman Ermoshin mengatakan, inDrive masih mengikuti ketentuan tarif batas atas dan batas bawah yang diatur Kemenhub. Itu berarti kalau mereka masih mengikuti cara main dari pesaingnya seperti Gojek dan Grab.
Tetapi penumpang masih diberikan pilihan apabila mau mendapatkan pengemudi di saat waktu tertentu atau permintaan tinggi. Dicontohkannya, ketika penumpang ingin mendapatkan pengemudi lebih cepat, maka mereka bisa membayar lebih.
"Contohnya ketika jam sibuk, di mana Anda membutuhkan kendaraan dengan cepat, maka Anda bisa menetapkan harga lebih tinggi," tuturnya.
Sekadar informasi, inDrive pertama kali diluncurkan pada 2012. Platform ini telah menggaet lebih dari 4 juta transaksi pengguna di seluruh dunia setiap harinya.
Aplikasi inDrive tersedia di 707 kota, 47 negara, serta lima benua. Kini inDrive telah menempati peringkat kedua di seluruh dunia untuk layanan transportasi online dari segi jumlah penginstalan setiap bulan pada Google Play Store dan Apple App Store, dengan total lebih dari 150 juta unduhan.
Baca Juga: inDriver Rebranding Jadi inDrive, Ojek Online Kompetitor Gojek-Grab
Berita Terkait
-
Kreativitas Strategi dan Seni Bermain di Lapangan Futsal
-
Media Sosial, Desa, dan Budaya yang Berubah
-
Letda TNI Pukul Ojol: Damai Sudah, Proses Hukum Lanjut, Kok Bisa?
-
Hipmi Jakpus Periode 2025-2028 Siap Dorong Sinergi Ekonomi Menuju Kota Global
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan Anti Rewel, Terbaik Oktober 2025
-
Terpopuler: Penjualan Mobil Baru 2025 Menurun, Ini 4 Motor Cruiser Irit BBM
-
Kompetisi Teknisi Chery Tunjukkan Keseriusan Chery Dalam Membangun Layanan Purna Jual
-
Pertamina Enduro VR46 Padukan Livery Batik Sambut MotoGP Mandalika
-
Polytron Fox 200 vs Fox S: Mana yang Lebih Worth It?
-
Rahasia Terbongkar: Cara Ampuh Deteksi Mobil Bekas Banjir dan Tabrakan sebelum Beli!
-
Viral Rombongan Klub Motor Stop Bus di Turunan, Pahami Aturan Touring Ini atau Siap-Siap Dipidana
-
Pegadaian Syariah vs BSI OTO: Simulasi Kredit Kendaraan Syariah, Pilih Mana yang Lebih Murah?
-
Penjualan Mobil Baru 2025 Terus Alami Penurunan Dibandingkan Tahun Lalu
-
Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan di Surabaya, Nomor 2 Bikin Tergoda