Suara.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyebut pihaknya sudah memproduksi mesin berbasis etanol di Indonesia sebagai bentuk komitmen atas Net Zero Emission (NZE) atau netralitas karbon yang dicanangkan pemerintah tercapai pada 2060.
Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam juga mengatakan Toyota siap memproduksi mobil etanol di Indonesia jika diminta oleh pemerintah.
"Kami sudah memproduksi mesin berbasis etanol di Indonesia, yang sudah diekspor. Kami punya teknologinya," kata Bob pada seminar Transisi Energi Baru Terbarukan Menuju Net Zero Emission (NZE) dan Tantangannya di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Selasa (11/10/2022).
Di Indonesia sendiri pemerintah sudah memiliki program bahan bakar nabati, yakni biodiesel yang merupakan campuran BBM dengan minyak sawit mentah.
Toyota sebagai pemain otomotif global telah memiliki beragam teknologi ramah lingkungan yang mampu disesuaikan dengan campuran energi sesuai kebijakan negara, termasuk kendaraan hybrid, kendaraan listrik (BEV), hingga kendaraan hidrogen. Toyota menyebut sebagai teknologi mutli-pathway.
"Kendaraan hybrid misalnya, efisiensinya bisa memangkas konsumsi BBM hingga 50 persen," katanya.
Toyota sendiri, lanjutnya, sudah memiliki visi pada 2030 semua kendaraan yang diproduksinya berbasis elektrik.
Pada kesempatan yang sama Wakil Presdir TMMIN Nandi Julyanto mengatakan pihaknya tidak hanya fokus di hilir dalam menghasilkan kendaraan rendah emisi, namun juga pada proses manufaktur hingga penggunaan pembangkit listrik yang lebih ramah lingkungan.
Apalagi, menurut Rektor ITS dalam sambutannya menyebutkan saat ini hampir 60-70 persen pembangkit listrik masih berbasis batu bara, sehingga peran transisi energi terbarukan menuju netralitas karbon sangat penting. [Antara]
Baca Juga: Peran Strategis Transisi Energi Menuju Netralitas Karbon
Berita Terkait
-
Harga Ekuivalen Air EV? Tengok Fakta Menarik Mobil Bekas Toyota Avanza 2022
-
6 Mobil Bekas Jepang Irit untuk Siasati Ekonomi Sulit Kaum Irit
-
Dari Avanza hingga Swift: Ini 5 Mobil Bekas yang Gampang Dijual Kembali, Harga Under 100 juta
-
Intip Perbedaan Avanza 2014 vs 2015, Mana yang Lebih Worth It?
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Setara Budget ADV 160: Pilih yang Bandel, Irit, atau Ngebut?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Otoproject Rilis Aksesoris BYD Atto 1 Bikin Tampilan Makin Sporty
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik