Suara.com - Pada September 2023, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengadakan kunjungan ke Ibu Kota Jakarta dan berjumpa dengan Presiden RI Joko Widodo.
Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin membahas penguatan kerja sama ekonomi serta peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara. Kemudian penandatanganan ekosistem kendaraan listrik (electronic vehicle/EV) dalam nota kesepahaman kerja sama atau Memorandum of Understanding atau MoU.
Dikutip dari kantor berita Antara, kedua negara sepakat melakukan kerja sama dalam membangun infrastruktur produksi, pengisian daya dan pemeliharaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle yang disingkat EV, pelatihan dan pertukaran tenaga kerja untuk pemeliharaan, manufaktur, dan penelitian terkait ekosistem EV, sampai peningkatan sistem dan kebijakan untuk perluasan mobilitas elektronik.
Penandatanganan MoU itu sejalan dengan pembahasan kedua kepala negara guna mendorong pengembangan industri EV melalui percepatan investasi perusahaan Korea di Indonesia. Antara lain lewat proyek Grand Package Konsorsium LG untuk pembangunan pabrik katoda di Batang, Jawa Tengah, dan baterai sel di Karawang, Jawa Barat.
Kemudian, selaras MoU transfer teknologi juga meliputi semua alat transportasi yang menggunakan listrik sebagai sumber daya utama, antara lain EV berupa kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV).
Teknologi Korea dinilai tepat untuk bersanding dengan potensi Indonesia yang memiliki cadangan nikel terbesar dunia. Hasilnya produksi baterai EV yang bisa dipasarkan secara global.
Dengan mengundang negara yang memiliki teknologi, modal, serta dikenal di pasar global seperti Korea Selatan, Indonesia berharap bisa mendorong kebijakan hilirisasi industri agar menciptakan nilai tambah di dalam negeri untuk bahan-bahan baku yang dimiliki.
"Ini yang Indonesia tawarkan, kami ingin mengajak kerja sama dalam hilirisasi industri dan Korea merupakan salah satu negara yang kami nilai maju dan dapat menyikapi hal ini dengan sangat positif," papar Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, dalam lokakarya yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia dan Korea Foundation, pemungkas Oktober.
Bersama kerangka kerja sama ini, Indonesia bekerja sama dengan Korea menjalankan strategi mengundang industri hilir yang harapannya akan diikuti industri hulunya.
Hasilnya Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution membangun pabrik sel baterai dan battery system pertamanya di Indonesia, di bawah bendera PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power.
Kedua pabrik baterai ini beroperasi memasok sel baterai dan battery system ke BEV Hyundai yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Korea (KOCHAM) di Indonesia, Lee Kang Hyun, menilai Indonesia telah menyusun peta jalan yang jelas dan lengkap untuk pengembangan ekonomi hijau di Indonesia, termasuk untuk membangun ekosistem EV.
Indonesia disebutnya sedikit terlambat memulai, karena Korea sudah hampir 10 tahun menggarap energi hijau di semua bidang. Ekosistem EV Korea juga sudah maju untuk mencapai zero emission.
Sehingga Indonesia perlu menambah stasiun pengisian kendaraan listrik. Caranya membuat aturan agar lebih banyak charging station, misalnya mengharuskan gedung baru untuk membangun charging station EV.
Kemudian Pemerintah Indonesia juga perlu memperluas pasar kendaraan listrik. Salah satu kebijakan yang dapat dijalankan lewat pengadaan EV untuk kendaraan resmi pemerintah, dan pemerintah Indonesia harus konsisten dalam menentukan arah kebijakan komposisi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk kendaraan listrik.
Berita Terkait
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Menko Airlangga Tegaskan Syarat Pabrikan Mobil Listrik Dapat Insentif Pemerintah
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
MAB Gandeng Solarky untuk Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Cek Harga Mobil Bekas Chery J6, Fitur Lengkap Berteknologi Paling Dicari 2025
-
4 Rekomendasi Mobil Matic Irit BBM di Bawah Rp 100 Juta, Cocok untuk Keluarga
-
4 Model City Car Honda yang Cocok untuk Mahasiswa, Irit dan Bandel
-
Fungsi Fitur Wet Mode Mitsubishi Xforce yang Wajib Diketahui
-
Tutup 2025, UD Trucks Tekankan Investasi Pada Kualitas SDM
-
Suzuki Cetak Rekor Penjualan Tertinggi 2025, Fronx Hybrid Jadi Primadona Baru
-
4 Perbedaan Isi Ban Motor Pakai Angin Biasa dan Nitrogen, Lebih Baik Mana?
-
5 Rekomendasi Motor Matic yang Kuat Angkut Berat 150 Kilogram
-
Mobil Listrik Bekas Termurah Harga Berapa? Ini 3 Merek Terbaik
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Matic dan Bebek, Modal Rp3 Juta Sudah Siap Gas