Suara.com - Aturan mengenai standardisasi baterai motor listrik akan dirilis pemerintah pada Januari tahun depan, demikian diungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
"Akan ada sebuah terobosan besar mengenai standardisasi baterai untuk motor listrik, mudah-mudahan," ujar Agus saat berbincang di Bali, Kamis (28/12/2023).
Menurut dia, standardisasi baterai motor listrik penting dilakukan agar terjadi keseragaman di seluruh Indonesia.
Standardisasi baterai motor listrik juga bertujuan agar pengendara motor listrik dapat melakukan pengisian daya di berbagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang ada.
"Sehingga pengendara motor listrik dari Aceh, dia bisa dengan nyaman berkendara listriknya sampai ke Papua, karena apa? Karena dia yakin bahwa substation yang ada di dalam perjalanannya itu menyediakan standar yang sama, tidak hanya untuk satu merk tertentu," kata Agus.
Agus menyampaikan, standardisasi baterai motor listrik harus dilihat berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan para pengguna, bukan dari hasil keputusan sebuah organisasi di tingkat atas.
Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk juga bersama PT PLN.
"(Ditjen) ILMATE terus-menerus melakukan pembicaraan, diskusi, dialog dengan berbagai pihak, khususnya di sini adalah dengan industri penghasil motor listrik itu sendiri, dan industri penghasil baterai itu sendiri, dan juga kita bicara dengan PLN," ucap Agus.
Produsen mendukung
Baca Juga: Motor Listrik Start Go E-Venture, Kuat Melaju di Tanjakan dan Tahan Air
Sebelumnya pada Oktober lalu Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pihaknya telah mendapatkan komitmen sejumlah perusahaan produsen motor listrik dan baterai motor listrik terkait standardisasi baterai.
Febri mengungkapkan dengan adanya standardisasi, konsumen akan mendapatkan kemudahan karena komponen baterai motor listrik seragam sehingga lebih mudah didapatkan di pasaran.
"Jadi kalau misalnya beli motor listrik A, dan kemudian ketika misalnya baterainya sudah aus, nah mereka bisa pakai baterai dari motor listrik yang lain karena sudah terstandardisasi. Itu artinya kalau sudah terstandardisasi artinya pasarnya lebih luas," katanya.
Febri juga menyebut standardisasi baterai juga diharapkan mendorong pelaku industri baterai di dalam negeri ikut berkembang.
"Kalau terstandardisasi nanti banyak yang mau produksi. Jadi baterainya standar, mereknya macam-macam," katanya dilansir dari Antara.
Selain pola pikir masyarakat dan standardisasi baterai, Febri mengatakan masalah lain minimnya minat masyarakat beralih ke kendaraan listrik adalah ekosistem termasuk lokasi pengisian ulang yang masih terbatas, juga bengkel atau fasilitas layanan perbaikan kendaraan listrik.
"Kita kan kalau banyak yang pakai rasanya pingin ikutan juga ya. Kalau dari sisi produksi, kita bisa banyak, masalahnya adalah di permintaan masyarakat yang perlu digenjot," katanya.
Oleh karena itu, Febri meminta industri untuk lebih intensif memasarkan produk kendaraan listrik yang mereka produksi. Ia menyebut pemerintah sebagai regulator telah memberikan insentif dan bantuan yang cukup besar.
Berita Terkait
-
Ungkap Penemuan Harta Karun Berjuluk Emas Putih di Indonesia, Luhut: Besar Sekali!
-
Sewa Baterai Motor Listrik Lebih Hemat? Begini Skemanya
-
Cara Merawat Baterai Motor Listrik agar Tetap Tahan Lama
-
Pemerintah Terus Dorong Standarisasi Baterai Motor Listrik di Indonesia
-
Sebelum Membeli, Ketahui Dulu Tiga Jenis Baterai Motor Listrik
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lebih Mewah dari Grand Vitara, Suzuki Victoris Tampil Ganteng dan Kaya Fitur
-
Cara Mendapatkan QR Code Pertalite Terbaru September 2025, Simak Caranya!
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Usaha September 2025: Dijamin Jadi 'Mesin Cuan'
-
Prompt Gemini AI Miniatur: Cara Membuat Foto Momen Unikmu Bersama Mobil Kesayangan
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
3 Model Toyota Rush Bekas Paling Dicari: Harga Murah, Siap Berpetualang!
-
Jangan Sampai Nyesel! 3 Mobil Bekas Terbaik 2025 untuk Pemula