Suara.com - Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menegaskan insentif dari pemerintah untuk mobil hybrid sanagt diperlukan untuk mencapai netralitas karbon yang lebih cepat.
"Kalau kita orientasi net zero emisi perlu (insentif). Kalau diberikan juga kencang pasti (pertumbuhan). Apalagi konsumsi bahan bakar jadi lebih hemat," ujar Kukuh, baru-baru ini, di Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Kukuh menambahkan, pemerintah pasti bisa menemukan formulasi yang tepat, semisal PPnBM DTP untuk mobil hybrid.
Lebih lanjut, Kukuh mengaku memang sempat ada pembahasan terkait insentif untuk mobil hybrid. Hanya saja belum pernah dilakukan secara resmi.
"Secara resmi belum. Tapi pemerintah sudah melihat dari tahun 2021 industri bangkit dengan skema PPnBM DTP," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam belum lama in sempat menyampaikan pendapat serupa.
Menurutnya terdapat dua sudut pandang dalam pemberian insentif untuk mobil hybrid dari pemerintah, yakni sudut pandang net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon dan transisi energi.
Dalam sudut pandang nol emisi karbon, setiap penggunaan bahan bakar fosil tidak mendapatkan insentif. Ini yang membuat mobil hybrid tak masuk kriteria karena masih menggunakan bensin.
Padahal mobil bermesin hybrid sejatinya membuat penggunaan bahan bakar fosil menjadi lebih efisien hingga dua kali lipat bila dibandingkan dengan jenis konvensional atau internal combustion engine (ICE).
Baca Juga: Daihatsu Akan Recall 320.000 Mobil Akibat Cacat pada Pintu
Sementara bila dalam sudut pandang transisi energi, setiap upaya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil perlu mendapatkan insentif dengan tidak mengecualikan jenis hybrid. "Saya rasa hampir semua negara melalui transisi energi sebelum menuju NZE," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Toyota Recall Avanza dan Raize Karena Masalah Sistem Pengereman
-
Dijuluki Ferrari-nya Orang Miskin, Ini Fakta Unik Toyota Langka Milik Andre Taulany
-
Dukung Ekosistem EV, Ini Hasil Kolaborasi Pertamina-Toyota
-
AISI Ungkap Faktor Penyebab Motor Listrik Masih Sepi Peminat
-
Pertamina Gandeng Toyota Kembangkan Ekosistem Hidrogen untuk Transportasi
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Cocok untuk Koleksi dan Bahan Modifikasi Anak Muda: Berapa Harga Suzuki Truntung?
-
Punya Duit Miliaran Nganggur? Intip Harga dan Spesifikasi Mitsubishi Evo 9 MR
-
Lagi Cari Motor Touring untuk Libur Akhir Tahun? Intip Harga Motor Honda per November 2025
-
7 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp49 Juta yang Elegan dan Tangguh
-
Galau Pilih Destinator atau Xpander Cross? Intip Dulu Harga Mobil Mitsubishi November 2025
-
Berapa Pajak Tahunan Suzuki Gixxer SF 250? Intip Lengkap dengan Spesifikasi dan Harga
-
7 Mobil Bekas Seharga Honda Vario yang Tangguh dan Masih Layak Pakai
-
Harga Motor Yamaha November 2025: Dari NMAX Turbo hingga Grand Filano
-
Apakah Mitsubishi Destinator Ada yang Manual? Simak Spesifikasi dan Harganya
-
2 Alasan Veda Ega Pratama Jadi Ancaman Serius di Moto3 2026, Mantan Pembalap MotoGP Bilang Begini