Suara.com - Balap Formula E atau e-Prix alias balap single seater Electric Vehicle (EV) bakal berlangsung di sirkuit jalan raya Diriyah, Arab Saudi, 26-27 Januari 2024.
Dikutip dari rilis resmi hankook Tire sebagaimana diterima Suara.com, balapan ini dikemas dalam format double header atau dua seri sekaligus. Laga jet darat EV seri kedua setela Mexico City itu menyuguhkan tontonan seru bagi penonton, sekaligus tantangan untuk driver. Yaitu digelar malam hari, di bawah lampu sorot.
"Tahun lalu, Hankook Tire menunjukkan hasil luar biasa di gurun pasir, berhasil menguasai seluruh tantangan dengan manuver dan overtaking yang spektakuler. Hankook iON Race mendukung para pembalap untuk menunjukkan performa spektakuler hingga akhir balapan. Tahun ini, para pembalap kembali dapat mengandalkan tingkat cengkeraman ban Hankook untuk balapan dengan penuh percaya diri," ungkap Manfred Sandbichler, Direktur Hankook Motorsport.
Ia menambahkan bahwa Hankook iON Race dijamin memberikan performa yang kuat dan terpercaya untuk berlaga di gurun pasir, seperti tahun lalu.
Sirkuit jalan raya Diriyah yang memiliki 21 tikungan dan panjang total 2.495 km akan menjadi tantangan serius bagi Hankook iON Race. Karakter sirkuit sempit, sementara temperatur antara siang dan malam adalah ekstrem khas gurun pasir.
Detailnya, di setengah lintasan pertama terdapat banyak tikungan menantang. Kemudian setengah lintasan kedua memiliki dua lintasan lurus yang lebih panjang. Lintasan lurus di depan tikungan 1, 18, dan 21 diharapkan bisa memberikan peluang bagi para pembalap untuk overtaking.
Namun, di balik tantangan trek ini, para pembalap akan dibawa melihat keindahan tembok bersejarah di Ibu Kota Riyadh. Sesuai konsep balapan Formula E: tunggangan menggunakan tenaga listrik, balapan berlangsung di tengah kota, sekaligus mempromosikan pariwisata kota setempat.
"Saya sangat senang karena berhasil memenangkan dua race di Sirkuit Diriyah tahun lalu, dari posisi start urutan kesembilan. Tentunya kesuksesan itu ditunjang kemampuan ban yang mumpuni," ungkap Pascal Wehrlein dari TAG Heuer Porsche Formula E Team Jerman, juara di seri Formula E Arab Saudi tahun lalu.
"Meski banyak overtaking, saya bisa melaju dengan maksimal berkat cengkeraman ban yang baik hingga akhir balapan. Bagi saya, semuanya benar-benar sempurna," komentarnya.
Baca Juga: Produser Film Dokumenter Senna Bikin Serial F1
Sementara Maximilian Günther dari tim Maserati MSG Racing mengungkapkan lintasan di Arab Saudi itu sangat teknis, dengan banyak tikungan cepat dan tajam, terutama di sektor dua. Pasir serta kondisi sirkuit juga berpengaruh besar.
"Saya sangat menyukai suasana balapan malam hari, namun ada banyak hal kecil yang harus dibiasakan. Terutama kondisi cahaya menyilaukan sehingga pemilihan visor helm yang tepat menjadi penting. Faktor lainnya karena perbedaan suhu yang drastis antara sesi siang dan malam hari di gurun pasir," jelas Maximilian Günther.
Dari pemaparan para pembalap Formula E tadi, ban Hankook iON Race memiliki peran sangat besar untuk dipergunakan di Sirkuit jalan raya Diriyah.
Selain keyakinan dan semangat para driver, kemampuan ban menghasilkan cengkeraman yang kuat di aspal yang licin juga penting. Dan telah terbukti bekerja sangat baik tahun lalu.
Berita Terkait
-
Media Inggris Sarankan Klub Arab Saudi Rekrut Pemain Timnas Indonesia
-
Arab Saudi Turun Salju, Sikap Warganya Tuai Sorotan
-
Bruno Fernandes Akui Sakit Hati dengan Sikap Manchester United, Kasih Isyarat Bisa Saja Hengkang
-
Gaji Rp15 M Per Pekan Ditolak Mentah-mentah, Bruno Fernandes Pilih Setia di MU
-
Putra Mahkota Arab Saudi Siapkan Tawaran Fantastis Rp195 T Akuisisi Raksasa Eropa
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Mobil Keluarga 3 Baris Jagoan Harga Merakyat Dibawah Rp100 Jutaan
-
3 Rekomendasi Mobil Tua Punya Fitur Keselamatan Mantap, Harga Mulai Rp30 Jutaan
-
7 Mobil Hatchback Bekas Desain Timeless Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Buat Nongkrong
-
Mau Beli Honda Odyssey Gen 3? Cek Harga Bekas, Pajak dan Biaya Perawatan Biar Tak Kaget
-
5 Mobil Sedan Bekas yang Irit Biaya Perawatan, Tak Bikin Boncos!
-
5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
-
Beat Street vs Beat Karbu Lebih Awet Mana? Ini Kelebihan, Kekurangan dan Beda Harga Bekasnya
-
4 Motor Matic Bekas, Murah tapi Gengsi Masih Dapat
-
5 Mobil Bekas Murah Tapi AC Dingin dan Mesin Enak Buat Harian
-
4 Motor Bekas Mesin Bandel Cocok Buat Ojek Online, Murah Meriah Jarang Masuk Bengkel