Suara.com - Honda BeAT sudah cukup lama beredar di Indonesia. Sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2008, motor ini menjadi salah satu pilihan dari para konsumen di Tanah Air.
Motor produksi Honda ini pun juga mendapatkan julukan dari beberapa masyarakat dengan sebutan motor "sejuta umat". Pasalnya, tak sedikit masyarakat yang telah menggunakannya untuk aktivitas.
Selama diperkenalkan tahun 2008, Honda BeAT sudah mengalami beberapa evolusi. Berikut ulasan dari perjalanan Honda BeAT dari masa ke masa.
- Honda BeAT Karburator (2008-2012)
Honda BeAT memulai debutnya di Indonesia pada tahun 2008 dengan mesin berkapasitas 108 cc yang masih mengandalkan karburator.
Generasi pertama ini dikenal dengan sebutan Honda BeAT karbu. Salah satu ciri khasnya adalah suara starter yang kasar dan dimensi yang lebih kecil dibandingkan motor matic saat ini.
Meskipun memiliki karakteristik unik, Honda BeAT karbu terkenal sebagai motor yang lebih boros bensin.
Mesin ini mengalami minor change pada tahun 2010, dengan perubahan mencolok pada sepatbor depan yang tidak menempel pada ban depan.
- Honda BeAT PGM-FI (2012-2014)
Empat tahun setelah peluncuran, Honda BeAT mengalami pembaruan pada tahun 2012 dengan hadirnya Honda BeAT PGM-FI yang menggunakan teknologi injeksi.
Desainnya mengalami perubahan signifikan, terasa lebih besar dan memiliki bagasi jok yang lebih lapang.
Baca Juga: Sejarah Imlek di Indonesia: Dari Dilarang Orde Baru hingga Jadi Libur Nasional
Meskipun demikian, karakteristik suara starter yang khas dari generasi sebelumnya tetap ada.
- Honda BeAT eSP (2014-2016)
Honda BeAT PGM-FI kemudian digantikan oleh Honda BeAT eSP pada tahun 2014, yang tetap menggunakan bodi yang sama dengan pendahulunya.
Mesinnya mengalami perubahan total dengan teknologi Enhanced Smart Power (eSP), termasuk fitur Idling Stop System (ISS).
Varian Honda BeAT POP juga diperkenalkan untuk pengguna wanita, meskipun kurang diminati.
- All New Honda BeAT eSP (2016-2020)
Generasi ketiga, All New Honda BeAT eSP, diperkenalkan pada tahun 2016. Meskipun mesinnya tetap sama, desain dan fiturnya mengalami peningkatan.
Spidometer baru dengan kombinasi analog dan digital, eco indicator, serta peningkatan kapasitas tangki dan bagasi membuatnya lebih modern.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
5 Kelebihan Bobibos untuk Lawan Harga BBM Mahal bagi Seluruh Pemilik Kendaraan
-
4 Mobil Bekas Irit Cuma Rp60 Jutaan Buat Liburan Akhir Tahun, Ideal untuk Keluarga Kecil
-
Lebih dari Sekadar Moge, Ini 7 Senjata Rahasia Honda Africa Twin Terbaru 2025
-
7 Fakta Istimewa Polytron FOX 350, Motor Listrik Cerdas Harga Subsidi Cocok untuk Pemula
-
Jangan Coba-coba Copot Pelat Nomor, Polisi Punya Trik Baru di Operasi Zebra dan Dendanya Buat Nyesek
-
Pajak Mobil Avanza Berapa? Intip Estimasi di November 2025
-
Terpopuler: Mobil Pelat RI 33 Ikut Macet-macetan, 7 Alternatif Honda WR-V Terbaik
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga yang Bisa Buat Kondangan Ramai-ramai
-
Motor Listrik Polytron FOX 350 Resmi Meluncur, Mulai Rp 15 Jutaan
-
5 Mobil Bekas dengan Ground Clearance Tinggi, Cocok untuk Medan Berat