Suara.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa subsidi atau insentif mobil listrik tidak tepat sasaran.
Pasalnya menurut Ganjar Paranowo, subsidi yang diberikan untuk mobil listrik belum menjangkau keluarga kurang mampu.
"Kalau menurut saya, kalau mau subsidinya untuk yang tidak mampu tidak terlalu tepat," ujar Ganjar saat berkunjung ke pameran otomotif IIMS 2024, baru-baru ini, di JIExpo Kemayoran, Jumat (23/2/2024).
Namun demikian, Ganjar menambahkan, kalau subsidi itu untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif agar lebih berkembang tentu boleh-boleh saja.
Hanya saja perlu dibatasi berapa lama waktu yang di perlukan. Jika tidak transisinya tidak berjalan.
"Tidak mungkin ada transformasi jika yang dilakukan selalu insentif. Tapi ini yang menikmati adalah orang yang relatif mampu. Tapi kalau spiritnya adalah transisi ya itu salah satu pilihan," pungkas Ganjar.
Pemerintah Indonesia diketahui sangat jor-joran dalam memberikan insentif dalam pembelian kendaraan listrik khususnya untuk kendaraan roda empat atau mobil.
Terbaru, Kementerian Keuangan (Kemkeu) menerbitkan dua aturan yakni Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 8 tahun 2024 dan PMK nomor 9 tahun 2024.
PMK 8/2024 ini tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2024.
Baca Juga: Bridgestone Bawa Jajaran Produk Andalan di IIMS 2024, Ada Ban Mobil Listrik
Lalu ada PMK 9/2024 tentang Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2024.
Berita Terkait
-
Vici Bawa Jajaran Produk Andalan di IIMS 2024
-
Indonesia Disebut Jadi Target Ford dan VW di Masa Depan, Ini Sebabnya
-
Hadir di IIMS 2024, WD-40 Bawa Produk Multiguna Otomotif
-
Belanja Komponen Otomotif Sekarang Bisa Dijangkau Secara Online
-
Konsistensi Wuling Hadirkan Mobil Listrik Lewat Pameran Otomotif IIMS 2024
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Otoproject Rilis Aksesoris BYD Atto 1 Bikin Tampilan Makin Sporty
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik