Suara.com - Sebuah studi yang dilakukan oleh Insurance Institute of Highway Safety (IIHS) menemukan bahwa lebih dari 60 persen pengemudi di Amerika Serikat sepakat dengan diterapkan fitur batas kecepatan pada mobil baru.
Dalam studi yang dilakukan, responden ditanyai apakah mereka keberatan jika mobil memiliki fitur batas kecepatan.
Hasilnya mereka mengatakan tidak akan keberatan jika mobil baru dilengkapi dengan fitur batas kecepatan. Dengan teknologi ini, pengemudi nantinya pedal gas akan sulit ditekan lebih dalam atau secara otomatis membatasi kecepatan.
Salah satu alasannya, dilansir dari Carscoops, Kamis (13/6/2024), responden sudah memikirkan potensi penurunan premi asuransi. Ketika ditanya secara spesifik apakah mereka akan menerima teknologi batas kecepatan pada mobil baru mereka jika hal tersebut menjamin premi yang lebih rendah, 70 persen mengatakan mereka akan menerima.
Namun 80 persen responden lebih memilih peringatan audio visual daripada sesuatu yang lebih ekstrem seperti pedal tiba-tiba tak bisa ditekan lebih dalam.
Secara keseluruhan, hasil studi menunjukkan hampir 60 persen pengemudi yang ditanya tentang fitur khusus terkait batas kecepatan sangat terbuka jika teknologi tersebut diterapkan.
Sedangkan 51 persen dari responden lebih memilih sistem pedal menjadi lebih keras untuk membatasi kecepatan. Sementara itu sebagnyak 48 persen responden memilih untuk teknologi pembatas kecepatan penuh.
Sebagai informasi, fitur batas kecepatan mulai akan diterapkan pada setiap mobil keluaran terbaru. Hal ini nampaknya memicu sejumlah negara lain untuk menerapkan aturan yang sama.
Berita Terkait
-
Potret Riang Eks Bintang Timnas Indonesia Cristian Gonzales: Naik Mobil Butut tapi Harganya Selangit
-
Yamaha Nmax Turbo vs Neo vs Generasi 2: Apa Saja Bedanya? Ini Fitur yang Tak Ada di Versi Lawas
-
Sama-Sama Duduk di Kabin Mewah Mobil Rp 1 M, Ini Beda Gaya Paula Verhoeven Berhijab dan Non Hijab
-
Penjualan Otomotif Ambruk hingga Mei, Kelas Menengah Indonesia Nilai Mobil Bukan Prioritas
-
Mengulik Fitur ADAS Neta V-II
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Bocoran Honda Vario 125 2025: Setang Telanjang dan Dua Versi Sekaligus? Siap-siap Heboh
-
Kekayaan Rp1,65 Triliun, Isi Garasi Agus Suparmanto Cuma Segini? Ketum PPP Versi Aklamasi
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB