Suara.com - Pemberitaan terbaru tentang kemungkinan peningkatan insentif Hybrid Electric Vehicles (HEV) di Indonesia untuk mempercepat tujuan netralitas karbon 2060 telah menimbulkan perdebatan tentang dampaknya terhadap sektor energi dan ekonomi negara.
Sayangnya,rencana ini menimbulkan pro kontra karena Indonesia juga sedang gencar mengembangkan industri mobil listrik. Insentif ini juga diprediksi dapat mempengaruhi perkembangan di berbagai sektor, termasuk menghambat terwujudnya keamanan energi dan mempengaruhi ekonomi negara.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan, pemerintah sedang mengkaji insentif pajak yang ditujukan untuk mobil hybrid.
“Insentif diharapkan dapat meningkatkan populasi mobil hybrid, sehingga pemakaian BBM secara nasional dapat ditekan,” jelas Jongkie dalam keterangannya, Rabu (19/6/2024).
Namun, beberapa pakar berpendapat bahwa insentif untuk HEV bertentangan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pengembangan ekosistem Battery Electric Vehicles (BEV) dalam negeri untuk mempercepat produksi dan adopsi BEV, yang tidak bergantung pada bahan bakar.
Menurut ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memperkirakan, pangsa pasar mobil listrik akan terdistorsi apabila insentif mobil hybrid jadi diberlakukan.
Percepatan adopsi BEV dianggap dapat membantu mengalihkan pasar dari ketergantungan pada kendaraan berbahan bakar fosil seperti kendaraan dengan mesin pembakaran dalam (ICEV) atau Hybrid EVs (HEVs). Pergeseran ini akan menguntungkan ekonomi Indonesia dengan mengurangi impor bahan bakar minyak. Indonesia secara konsisten telah menjadi pengimpor bersih minyak dan gas, dengan defisit perdagangan diperkirakan mencapai lebih dari $2 miliar (setara dengan Rp30 triliun) hanya pada tahun 2023 saja.
Sektor transportasi memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan pemerintah dalam mempromosikan keamanan energi. Rencana kebijakan insentif untuk HEV berpotensi meningkatkan konsumsi bahan bakar di sektor transportasi, yang sudah tinggi. Akibatnya, ketergantungan Indonesia pada impor minyak bisa meningkat, menyebabkan ketergantungan yang lebih besar pada harga minyak global. Fenomena ini juga dapat mempengaruhi harga barang dalam jangka panjang.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ini, pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan insentif yang diambil akan mendukung tujuan jangka panjang untuk mencapai keamanan energi dan keberlanjutan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp6,9 Miliar, Bisa Borong Empat Alphard Hybrid Sekaligus
Tag
Berita Terkait
-
Kawasaki Giliran Kembangkan Versys dan Eliminator Versi Hybrid?
-
Upacara 17 Agustus 2024 Berlangsung Hybrid, di Manakah Kepala Negara RI Akan Hadir?
-
Castrol Indonesia Berikan Hadiah Terbaik untuk Pelanggan Setia
-
Penjualan Otomotif Ambruk hingga Mei, Kelas Menengah Indonesia Nilai Mobil Bukan Prioritas
-
Mutasi Motor Online: Praktis dan Cepat, Begini Cara dan Biayanya!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Lampaui Penjualan BYD di September, Chery Optimistis Hadapi 2026
-
Resmi Mengaspal di Yogyakarta, Bedah Tuntas New Honda ADV 160: Kenapa Desain Gitu-gitu Aja
-
5 Rekomendasi Motor Listrik yang Menggunakan Baterai Swap, Cocok untuk Touring
-
Soal BBM Campur Etanol, Toyota Yakin Akan Jadi Pilar Ekonomi Baru
-
4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
-
Baterai dengan Jarak Tempuh Tembus 1000 Kilometer Tercipta, Bisa Dipakai untuk Motor hingga Pesawat
-
Terpopuler: Beda Persiapan Etanol Indonesia vs Vietnam, Suzuki Siapkan Mobil Ampuh Tahan E85
-
Susul BYD, Toyota Siapkan Mobil dengan Fitur Drone
-
5 Fakta Yamaha Kenalkan Kendaraan Listrik Roda Tiga: Kawin Silang Motor dan Mobil
-
Toyota Innova Siap Minum Bensin Etanol? Kata Buku Manual Sih Begini