Suara.com - Kabar baik untuk pencinta touring jarak jauh dimana SIM Indonesia akan bisa digunakan di semua negara Asia Tenggara atau ASEAN. Ada beberapa persiapan dan tips yang perlu diketahui.
Seperti diketahui, SIM Indonesia bisa digunakan untuk berkeliling negara-negara ASEAN. Hal ini diketahui lewat unggahan akun X @TMCPoldaMetro.
"SIM Indonesia Juga Berlaku di Semua Negara Asia Tenggara Mulai 1 Juni 2025!" tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Tentunya hal ini menjadi kabar gembira buat kalian yang doyan touring jarak jauh. Namun sebelum itu, perlunya pengetahuan tentang berkendara jarak jauh dengan menggunakan motor.
Muhammad Ali Iqbal, Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta memberikan tips buat kalian yang hendak touring jarak jauh dengan menunggangi motor.
1. Pastikan Motor Siap Tempur
Kondisi motor prima adalah kunci utama perjalanan yang aman. Lakukan servis menyeluruh sebelum berangkat, periksa tekanan ban, oli mesin, rem, lampu, dan kelengkapan lainnya. Pastikan semua berfungsi dengan baik untuk menghindari kendala di tengah jalan.
2. Istirahat Cukup dan Jaga Kondisi Tubuh
Perjalanan jauh membutuhkan stamina yang prima. Istirahatlah dengan cukup sebelum berangkat dan konsumsi makanan bergizi untuk menjaga energi. Hindari memaksakan diri berkendara jika kondisi badan tidak fit.
Baca Juga: Asyik, SIM Indonesia Bisa Dipakai Ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Negara yang Bisa Dikunjungi
3. Atur Beban Barang Bawaan
Hindari membawa barang bawaan berlebihan yang dapat mengganggu keseimbangan motor. Gunakan box tambahan untuk membawa barang dengan aman dan rapi. Pastikan beban terdistribusi merata untuk menjaga stabilitas saat berkendara.
4. Istirahatlah Setiap 2-3 Jam
Konsentrasi adalah kunci utama keselamatan dalam berkendara. Idealnya, istirahatlah setiap 2-3 jam untuk meregangkan tubuh dan mencegah kelelahan. Gunakan waktu istirahat untuk minum air putih, makan ringan, dan melakukan peregangan ringan.
5. Hindari Berkendara dengan Kecepatan Tinggi
Pemotor disarankan untuk tak menggunakan kecepatan tinggi. Pasalnya, pemotor belum mengetahui kondisi jalanan di beberapa negara ASEAN. Apalagi pemotor yang menggunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps pasti konsentrasi berkendara akan terpecah antara melihat jalur maps dengan fokus berkendara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Bayar Pajak Motor Vario 125 Berapa? Ternyata Cuma Segini, Aman Buat Ojol
-
Mau Beli Scoopy Seken tapi Masih Mahal? Intip Dulu Motor Bekas Honda Genio 2019, Harga Ramah Pelajar
-
Wuling Rilis SUV Baru Rp 140 Jutaan: Desain Garang, Ada Versi Hybrid dan Listrik
-
Adopsi Teknologi Moge, Ini Rahasia Stabilitas dan Kenyamanan Premium Yamaha NMAX Turbo
-
4 Mobil Bekas Seharga All New Honda Vario 125, Kabin Luas Muat untuk Keluarga
-
Innova dan Avanza Keok! Ini Mobil Terlaris di Indonesia Sepanjang November 2025, Jual 8.333 Unit
-
Solusi Berkendara Anti Pegal dengan Aksesoris CICIDO Kini Hadir di Indonesia
-
Daya Beli Rendah, Nasib Mobil Listrik Indonesia Terancam Jika Tanpa Subsidi
-
Motor Bekas Honda Win 100 Harganya Berapa? Si Tua-Tua Kalcer Kini Mahal Lagi
-
Harga Nyaris Sama dengan Beat Seken: Segini Banderol Yamaha NMax Bekas plus Konsumsi BBM