Suara.com - Pernahkah Anda memperhatikan lampu indikator TPMS (Tire Pressure Monitoring System) menyala di dashboard mobil Anda? Ketika lampu ini menyala, mungkin Anda bertanya-tanya apakah aman untuk melanjutkan perjalanan ke pom bensin terdekat untuk mengisi angin ban. Apakah berbahaya berkendara dengan tekanan udara ban yang rendah?
Menurut Mechanic Base, dalam artikel ini, kita akan membahas alasan mengapa Anda tidak boleh berkendara dengan tekanan udara ban yang rendah. Kami juga akan memberikan beberapa tips untuk menjaga keselamatan Anda jika Anda terpaksa harus berkendara dalam kondisi tersebut.
Bahaya Berkendara dengan Tekanan Udara Ban Rendah
Ya, sangat berbahaya berkendara dengan tekanan udara ban yang rendah. Ketika tekanan udara ban terlalu rendah, Anda berisiko mengalami ban pecah (blowout). Selain itu, tekanan udara ban yang rendah dapat menyebabkan masalah performa dan konsumsi bahan bakar yang buruk. Hal ini juga dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata, sehingga Anda harus mengganti ban lebih sering.
1. Risiko Ban Pecah
Hal paling berbahaya yang dapat terjadi akibat tekanan udara ban yang rendah adalah ban pecah. Ketika ban menjadi kurang terisi angin, dinding samping ban akan melengkung lebih dari seharusnya.
Saat Anda terus berkendara tanpa berhenti, ban akan memanas dan tidak mendingin. Panas yang berlebihan ini dapat menyebabkan ban pecah, terutama ketika ban sudah lunak. Selain itu, ban yang lunak lebih mudah tertusuk oleh benda-benda tajam di jalan.
2. Masalah Performa
Ketika dinding samping ban melengkung akibat kurang terisi angin, Anda akan merasakan masalah saat mengemudi. Masalah yang paling jelas terjadi saat pengereman atau menikung.
Baca Juga: Sensasi Mencoba Layanan Mobil Listrik Gojek di YIA, Begini Fitur dan Speknya
Ban akan menjadi kurang stabil dalam kondisi ini. Selain itu, Anda akan kehilangan traksi dan grip pada permukaan jalan yang licin. Kemudi juga akan menjadi kurang responsif, sehingga mobil lebih sulit dikendalikan.
3. Konsumsi Bahan Bakar yang Buruk
Ketika ban kurang terisi angin, dibutuhkan lebih banyak energi untuk menjaga mobil tetap bergerak. Hal ini sama seperti ketika Anda mencoba mengendarai sepeda dengan ban kempes. Anda harus mengayuh lebih keras untuk bergerak.
Karena ada lebih banyak hambatan, mesin mobil Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga kendaraan tetap bergerak. Energi tambahan ini berarti efisiensi bahan bakar yang lebih rendah, sehingga Anda harus lebih sering mengisi bensin.
4. Keausan Ban yang Tidak Merata
Ketika Anda berkendara dengan ban yang kurang terisi angin, Anda memungkinkan tapak ban untuk aus secara tidak merata. Anda mungkin melihat keausan tapak ban ini pada sisi luar dan dalam ban. Keausan yang tidak normal ini tidak dapat diperbaiki.
Berita Terkait
-
Sensasi Mencoba Layanan Mobil Listrik Gojek di YIA, Begini Fitur dan Speknya
-
Gojek Hadirkan Mobil Listrik di Bandara YIA, Fitur Aplikasinya Dukung Wisata Lokal
-
Nostalgia Hadiah Mewah Baim Wong untuk Paula Verhoeven, Pajaknya Setara 4 Kali Lipat UMR Jakarta
-
Penjualan Mobil di September Anjlok Lagi
-
HR-V Termasuk! Honda Recall 1,7 Juta Mobil: Apa yang Bermasalah?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Mirip Scoopy, tapi Nggak Minum Bensin? GT Unity Classic, Solusi Anti Antre SPBU
-
Daihatsu Kuatkan Posisi di Jawa Barat dan Fokuskan Perluasan Pasar di Bandung
-
Harga Asli Pertalite Terbongkar, Angka dari Menkeu Purbaya Yudhi Ini Bikin Kaget
-
Mau Beli Mazda? Ini Daftar Harga Terbaru Akhir 2025
-
Jagoan Baru Nissan Siap Libas Creta dan Grand Vitara, Pasar SUV Makin Kompetitif
-
Mobil Bensin dan Hybrid Masih Jadi Pilihan di Tengah Gempuran Mobil Listrik
-
Jaecoo Pastikan Kasus Software Error Sampai Hilang Tenaga Tak Terjadi di J8 SHS Ardis
-
Heboh Razia Truk Pelat Aceh, Isi Garasi Bobby Nasution Tembus Miliaran
-
Pemutihan Pajak Kendaraan Oktober 2025, Ini Daftar Provinsi yang Ikut
-
Hanya Hitungan Jam,Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Berakhir Hari Ini