Suara.com - Tren peningkatan minat beli mobil bekas merupakan bagian dari respons masyarakat terhadap tingginya harga mobil baru di pasaran. Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumen mulai mencari alternatif yang lebih terjangkau dan transparan.
Fakta itu diungkapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
"Belakangan, mobil bekas lebih laku karena transparan. Harga yang lebih kompetitif serta informasi mengenai kondisi mobil yang jelas menjadi daya tarik utama bagi pembeli," ujar Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, Kamis (21/11/2024).
Menurut Kukuh, minat beli mobil bekas didorong oleh daya beli masyarakat yang menurun, terutama di kalangan menengah ke bawah. Kesenjangan antara pendapatan masyarakat dan harga mobil baru membuat konsumen beralih ke pasar mobil bekas sebagai solusi praktis.
"Jika pemerintah tidak segera bertindak, ekosistem industri otomotif nasional bisa terganggu," katanya.
Ia menyarankan agar pemerintah mengkaji ulang insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) yang sebelumnya berhasil meningkatkan penjualan mobil baru secara domestik.
Kukuh memprediksi penjualan mobil pada 2024 tidak akan melebihi 850 ribu unit. Angka ini diperkirakan turun lebih jauh pada 2025, seiring rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
"Kenaikan pajak hampir selalu berdampak pada penurunan penjualan, produksi, dan bahkan pengurangan tenaga kerja," tegasnya.
Menurutnya, pemerintah perlu menyesuaikan kebijakan pajak untuk mendorong volume penjualan mobil baru, yang pada akhirnya akan menjaga keseimbangan industri otomotif di Indonesia.
Menurut Kukuh, langkah strategis seperti pemberian insentif pajak dapat menjadi stimulus yang efektif. Kebijakan ini tidak hanya akan meningkatkan penjualan mobil baru tetapi juga menjaga keberlanjutan sektor otomotif yang mempekerjakan banyak tenaga kerja.
Gaikindo menegaskan bahwa tren minat beli mobil bekas adalah sinyal penting yang perlu diperhatikan semua pihak, baik industri maupun pemerintah, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di sektor otomotif. (antara)
Berita Terkait
-
14 Mobil Bekas Oktober 2025 Mulai Rp50 Jutaan, Pas untuk Mahasiswa hingga Keluarga Kecil
-
Budget Rp200 Juta, Dapat Toyota Fortuner Tahun Berapa?
-
Pilihan Mobil Bekas 50 Jutaan di Surabaya, Bikin Kantong Aman!
-
Alphard Bekas Makin Ganas, Harganya Bikin Gak Tahan! Ini 5 Fakta Kenapa Kamu Mesti Beli Sekarang
-
Mobil Bekas 50 Jutaan di Jakarta: Solusi Hemat untuk Harian dan Keluarga
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
Terkini
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Paling Aman Buat Ibu-Ibu, Harga Mulai Rp 5 Juta
-
Terpopuler: Nissan Siapkan Pesaing HR-V, Tandingan Jimny dengan Harga Miring
-
Isi Garasi Dony Oskaria, Kerabat Sultan Andara Dilantik Jadi Kepala BP BUMN
-
Mobil Lubricants Siapkan Oli Mobil Harian yang Cocok untuk Model Hybrid
-
ADV Versi Pakai Steroid: Motor Honda Terbaru Bikin Xmax Kalah Kelas
-
Wuling Banderol Harga Khusus Pada Model Hybrid Sampai Mobil Listrik di Akhir Tahun
-
Perlahan Misteri Terkuak: Ini Nama Mobil Nissan Calon Pesaing HR-V dan Creta
-
Bensin Campur Etanol Datang, Mesin Kendaraan Tua Terancam?
-
Berapa Harga Etanol di Indonesia? Bakal Jadi Campuran BBM
-
Ramai Soal Etanol Jadi Campuran BBM, Mobil Ini Sudah Minum Etanol Murni