Suara.com - Industri mobil listrik China sedang mengalami fenomena yang menarik sekaligus mengkhawatirkan. Di satu sisi, angka penjualan mencapai rekor tertinggi, namun di sisi lain, produsen justru mencatat kerugian yang signifikan. Paradoks ini menjadi sorotan utama dalam perkembangan industri otomotif global tahun 2024.
Dilansir dari Business Insider, pasar mobil listrik China menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Produsen mobil Xpeng mencatatkan pengiriman 24.000 unit pada Oktober, sementara pendatang baru Xiaomi berhasil menjual lebih dari 100.000 unit model SU7 EV.
Zeekr juga mencatat kenaikan pengiriman sebesar 50% dibanding tahun lalu dengan 55.000 unit pada kuartal ketiga. Angka-angka ini menunjukkan antusiasme pasar yang tinggi terhadap kendaraan listrik.
Namun di balik kesuksesan penjualan, terdapat realitas finansial yang mengkhawatirkan. Nio, salah satu pemain utama dalam industri ini, melaporkan kerugian bersih sebesar 5,06 miliar yuan (sekitar Rp10,8 triliun) pada kuartal ketiga 2024.
Angka ini menunjukkan peningkatan kerugian sebesar 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Xpeng dan Zeekr juga mengalami nasib serupa dengan kerugian masing-masing sebesar 1,81 miliar yuan dan 1,14 miliar yuan.
Perang harga yang sengit menjadi salah satu faktor utama kerugian ini. Produsen mobil listrik China terpaksa menurunkan harga untuk mempertahankan pangsa pasar mereka.
Selain itu, tekanan untuk terus berinovasi dan meluncurkan model baru yang lebih terjangkau juga membutuhkan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan.
CEO Xpeng, He Xiaopeng, memberikan prediksi yang mengejutkan. Dari sekitar 300 startup mobil listrik yang pernah ada, kini hanya 40 perusahaan yang aktif memproduksi mobil, dan dalam 10 tahun ke depan, mungkin hanya tujuh produsen besar yang akan bertahan. Prediksi ini menggambarkan betapa ketatnya persaingan di industri ini.
Di tengah kerugian yang dialami sebagian besar produsen, BYD muncul sebagai pengecualian yang mencolok.
Baca Juga: BYD Rayakan Perjalanan Tiga Dekade di GJAW 2024
Perusahaan ini mencatat laba bersih 11,6 miliar yuan pada kuartal ketiga dan berhasil mengalahkan Tesla dalam hal volume penjualan di China.
Kesuksesan BYD menunjukkan bahwa profitabilitas dalam industri mobil listrik masih mungkin dicapai dengan strategi yang tepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
 - 
            
              Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
 - 
            
              Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
 - 
            
              Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
 - 
            
              Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
 - 
            
              BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
 - 
            
              Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
 - 
            
              3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah
 - 
            
              Harga Mobil Toyota November 2025: Mulai dari Rp164 Jutaan, dari Calya hingga Alphard
 - 
            
              Bus Listrik Isuzu, dengan Teknologi Kemudi Otonom, Akan Beroperasi Tahun 2027