Suara.com - Banyak orang menggunakan aplikasi navigasi untuk diberi peringatan tentang keberadaan polisi di jalan, terlepas apakah mereka pengendara mobil atau motor tersebut melanggar aturan atau tidak.
Meskipun mungkin tidak melanggar batas kecepatan, pengemudi lebih suka diperingatkan tentang adanya jebakan polisi agar bisa menghindari denda, bahkan jika hanya melanggar batas kecepatan untuk beberapa detik.
Google Maps memperkenalkan fitur pelaporan insiden awal tahun ini, menjadi alternatif yang solid untuk aplikasi yang peringatan polisi dari Waze yang telah lama menjadi poin penjualan utama.
Integrasi pelaporan insiden di Google Maps tentu memperkuat spekulasi ini, dan komitmen Google untuk meningkatkan pengalaman di bidang ini sejalan dengan tren ini.
Update Terbaru di Android Auto
Update terbaru ini berkaitan dengan Android Auto dan merupakan perubahan yang masuk akal, mengingat banyak orang suka melaporkan dan diperingatkan tentang jebakan polisi.
Google baru-baru ini menyederhanakan opsi pelaporan polisi di Google Maps pada perangkat seluler. Fitur ini awalnya diluncurkan sebagai "kamera kecepatan seluler" sebelum diubah namanya menjadi "speed traps."
Sekarang, Google mengubah namanya menjadi "polisi," mencakup lebih banyak jenis laporan.
Versi Android Auto dari aplikasi ini telah menerima fitur pelaporan insiden yang lebih baik, dengan Google mengatur ulang menu untuk lebih sesuai bagi pengguna yang ingin mengirim laporan dengan cepat.
Baca Juga: Penerus Suzuki Karimun Mau Rilis? Harganya Semurah Brio Bekas
Laporan polisi sekarang lebih menonjol, jelas karena data Google menunjukkan bahwa ini adalah salah satu jenis laporan yang paling sering digunakan.
Jadi jika ada razia kendaraan, Anda akan bisa waspada lebih cepat, atau bahkan mengambil rute lain.
Berita Terkait
-
Penerus Suzuki Karimun Mau Rilis? Harganya Semurah Brio Bekas
-
GM Bergabung ke Formula 1, Siap Tantang Tim-Tim Besar di 2026
-
Deretan Raksasa Otomotif di Ambang Kebangkrutan: Apa Penyebabnya?
-
Membangun Sikap Kritis dalam Menangkal Ulasan Palsu di Google Maps
-
Belajar dari Negeri Seberang, 80 Persen Pencurian Mobil Disebabkan Faktor Sepele Ini
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lebih Mewah dari Grand Vitara, Suzuki Victoris Tampil Ganteng dan Kaya Fitur
-
Cara Mendapatkan QR Code Pertalite Terbaru September 2025, Simak Caranya!
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Usaha September 2025: Dijamin Jadi 'Mesin Cuan'
-
Prompt Gemini AI Miniatur: Cara Membuat Foto Momen Unikmu Bersama Mobil Kesayangan
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
3 Model Toyota Rush Bekas Paling Dicari: Harga Murah, Siap Berpetualang!
-
Jangan Sampai Nyesel! 3 Mobil Bekas Terbaik 2025 untuk Pemula