Suara.com - Di Indonesia, kita sudah terbiasa melihat polisi berseragam cokelat dengan setia berdiri di tengah terik matahari, mengatur lalu lintas dan menilang pelanggar.
Namun Vietnam punya cara berbeda - mereka justru mengajak setiap warganya menjadi "polisi dadakan" dengan iming-iming hadiah jutaan rupiah.
Dilansir dari Carscoops, pemerintah Vietnam melibatkan warga untuk menjadi "polisi dadakan". Alih-alih polisi yang menilang, justru tetangga sebelah yang merekam pelanggaran Anda bisa mendapat hadiah hingga 5 juta Vietnam Dong atau setara Rp3 juta.
Kebijakan unik ini mulai berlaku Januari 2025, menjadikan setiap warga Vietnam berpotensi menjadi mata dan telinga penegak hukum lalu lintas.
Program ini lahir dari keprihatinan pemerintah Vietnam melihat jalanan mereka yang semakin semrawut.
Dari pengendara yang hobi tancap gas saat lampu merah, hingga aksi "mundur teratur" di jalan tol yang membuat nyali menciut. Alih-alih menambah jumlah polisi, Vietnam memilih mengaktifkan peran warga dengan imbalan menggiurkan.
Mekanismenya sederhana: rekam pelanggaran, laporkan melalui aplikasi VNeTraffic, dan dapatkan hadiah 10 persen dari nilai denda. Semakin besar pelanggaran yang dilaporkan, semakin tebal pula amplop yang diterima. Bandingkan dengan Indonesia yang masih mengandalkan tilang manual atau e-TLE tanpa insentif khusus bagi pelapor.
Vietnam tidak tanggung-tanggung dalam menerapkan denda. Jika di Indonesia tilang lampu merah mungkin masih bisa ditawar, di sana dendanya bisa mencapai Rp16 juta. Belum lagi pelanggaran berat yang dendanya bisa mencapai 30 kali lipat dari sebelumnya.
Untuk mendukung sistem ini, Vietnam membangun infrastruktur digital canggih dengan kamera pengawas di berbagai sudut kota. Berbeda dengan ETLE di Indonesia yang masih terbatas di kota-kota besar, sistem Vietnam dirancang untuk menjangkau area yang lebih luas dengan bantuan aktif warganya.
Baca Juga: Skandal Besar Guncang Polri: 13 Personel Dipecat karena Narkoba, Penipuan Hingga Berzina
Tentu saja, kebijakan ini memicu perdebatan seru. Ada yang mendukung karena dianggap efektif mencegah pelanggaran, ada pula yang khawatir ini akan menciptakan "budaya mengintip" yang merusak harmoni sosial. Bagaimana menurut Anda, haruskah Indonesia mengadopsi sistem serupa?
Melihat inovasi Vietnam ini, mungkin sudah saatnya Indonesia memikirkan ulang pendekatan penegakan hukum lalu lintas. Haruskah kita tetap bertahan dengan sistem konvensional, atau berani mencoba pendekatan baru yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
Terkini
-
6 Pilihan Oli Honda Supra X 125 Terbaik untuk Atasi Mesin Kasar Bagi Para Rider Harian
-
Changan Debut 2 Mobil Listrik di GJAW 2025
-
Lebih Murah dari Honda BeAT, Raptor GX150 Bikin Ketar-ketir Yamaha NMAX
-
Bukan Maung Pindad, Inikah Mobil Nasional Buatan TMI yang Dijanjikan Prabowo Hadir 3 Tahun Lagi?
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Insiden MG ZS EV "Terbang" ke Lobi Hotel: Pelajaran Mahal Buat yang Baru Pindah ke Mobil Listrik
-
Tim Balap TGRI Kunci Gelar Juara Nasional Sprint Rally 2025
-
19 Mobil Nasional yang Pernah Eksis, Mampukah Proyek Era Prabowo Mengakhiri Kutukan Kegagalan?
-
7 Motor Listrik Terbaik Seharga iPhone 17 yang Nyaman dan Kuat Tanjakan
-
5 Fakta Pindad Maung: OTW Jadi Mobil Wajib Menteri Prabowo, Segini Harganya