Suara.com - Selama lima tahun terakhir, BYD telah berubah dari underdog menjadi raksasa otomotif dunia.
Produsen kendaraan listrik asal China ini tidak hanya menggebrak pasar, tetapi juga membuat merek-merek mobil konvensional seperti kewalahan mengejar langkah mereka.
Meskipun Tesla disebut sebagai rival terberatnya, Stella Li, Wakil Presiden Eksekutif BYD, melihat peluang kerja sama dengan Tesla untuk mencapai tujuan bersama: menggulingkan dominasi mobil berbahan bakar internal combustion engine (ICE).
Seperti yang kita tahu, saat ini pasar industri mobil secara global masih dikuasai oleh Toyota sejak beberapa tahun terakhir.
"Musuh bersama kita adalah mobil berbahan bakar internal. Kita perlu bekerja sama untuk mengubah industri," ungkap Li, dikutip dari Carscoops.
Namun, Li tidak berbicara tentang kolaborasi dalam menciptakan kendaraan baru. Sebaliknya, ia mengajak para produsen EV terkemuka untuk bersatu mendorong transformasi industri ke arah yang lebih ramah lingkungan.
BYD percaya bahwa dengan mempercepat perubahan ini, mereka dapat memperkuat posisinya di panggung global.
Di sisi lain, meskipun penjualan BYD terus melonjak, perjalanan mereka tidak tanpa hambatan. Uni Eropa telah memberlakukan tarif tambahan terhadap BYD dan produsen EV China lainnya, bahkan mendorong transfer kekayaan intelektual sebagai syarat subsidi.
Pemerintah China juga mulai mendorong perusahaan lokal untuk membatasi investasi mereka pada produsen asing.
Baca Juga: BYD Indonesia Jual 3.400 Unit Mobil Selama Januari - Februari 2025
Kendati demikian, BYD tetap optimis, terutama dengan ekspansi pabrik mereka di Hongaria dan Turki yang memungkinkan mereka menghindari tarif Uni Eropa.
Stella Li menggarisbawahi bahwa keputusan konsumen selalu didasarkan pada kualitas produk, bukan politik, menunjukkan keyakinannya bahwa BYD akan terus tumbuh meskipun menghadapi tantangan di pasar global.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi yang tinggi, BYD tampaknya bertekad untuk meraih tahta tertinggi di industri otomotif.
Berita Terkait
-
BYD Indonesia Jual 3.400 Unit Mobil Selama Januari - Februari 2025
-
Bagaimana Xiaomi Bisa Ungguli Apple di Dunia Otomotif? Begini Analisanya
-
BYD Siapkan Mobil Listrik Gagah Minggu Depan, Jakarta-Surabaya Bolak-balik Hanya Sekali Isi Daya
-
Pembukaan Empat Dealer Baru Tandai Ekspansi DENZA di Indonesia
-
Upaya VinFast Dorong Transisi Mobil Listrik Lewat Pengisian Daya Gratis dan Jamin Harga Jual Kembali VF 3
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga yang Bisa Buat Kondangan Ramai-ramai
-
Motor Listrik Polytron FOX 350 Resmi Meluncur, Mulai Rp 15 Jutaan
-
5 Mobil Bekas dengan Ground Clearance Tinggi, Cocok untuk Medan Berat
-
Hal Sepele yang Sering Diabaikan saat Memilih Mobil Bekas Sebagai Mobil Pertama
-
Fitur Keselamatan Mitsubishi Destinator yang Kantongi Lima Bintang di ASEAN NCAP 2025
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lebih Murah dari Harga Nmax, Pilihan Sedan hingga MPV
-
Wuling Incar Segmen Mobil Keluarga Lewat Kehadiran Darion PHEV
-
7 Mobil Bekas untuk Anak Kuliah Budget Rp40 Jutaan, Sedan hingga City Car
-
5 Mobil Keluarga Bekas Harga di Bawah Rp80 Juta, Nyaman dan Muat Banyak
-
Harga CRF1100L Africa Twin Tembus Rp 647 Juta dengan Pilihan Warna Baru