Suara.com - Dilema terbesar pengemudi ojek online (ojol) akhirnya menemukan titik terang. Di satu sisi, ada iming-iming penghematan biaya operasional hingga jutaan rupiah per bulan dengan beralih ke motor listrik.
Namun di sisi lain, harga beli yang lebih tinggi dari motor konvensional menjadi tembok penghalang yang kokoh.
Kini, tembok itu mulai runtuh berkat inovasi di sektor pembiayaan.
Para produsen motor listrik, sadar akan besarnya potensi pasar dari kalangan ojol, mulai berkolaborasi dengan lembaga pembiayaan untuk merancang skema kredit yang super fleksibel dan ramah di kantong.
Skema ini dirancang khusus untuk menjawab keresahan para driver. Uang muka atau down payment (DP) yang tadinya menjadi momok, kini ditekan serendah mungkin.
Bahkan, beberapa program menawarkan DP yang sangat ringan, sehingga tidak memberatkan arus kas para pejuang jalanan.
Cicilan Bulanan Lebih Rendah dari Biaya Bensin
Kunci utama dari skema kredit ini adalah membuat cicilan bulanan terasa ringan, bahkan jika dihitung-hitung, nilainya bisa lebih rendah dari total pengeluaran bensin sebulan.
Ini adalah sebuah terobosan yang mengubah cara pandang terhadap kepemilikan motor listrik.
Baca Juga: Kebijakan Subsidi Motor Listrik Masih Mengambang
Bayangkan, seorang driver ojol rata-rata menghabiskan Rp50.000 per hari untuk Pertalite, atau sekitar Rp1,5 juta sebulan.
Dengan skema kredit yang dirancang dengan tenor atau jangka waktu pembayaran yang lebih panjang, cicilan motor listrik bisa berada di bawah angka tersebut.
Artinya, sejak bulan pertama, driver sudah bisa merasakan keuntungan bersih. Mereka membayar cicilan dari uang yang seharusnya hangus untuk membeli bensin, dan masih memiliki sisa penghematan untuk dibawa pulang.
Salah satu contoh nyata adalah program pembiayaan untuk motor seperti Polytron Fox-R. Setelah dipotong subsidi pemerintah sebesar Rp7 juta, harga on the road motor ini menjadi sangat kompetitif.
Ketika digabungkan dengan skema kredit khusus, angkanya menjadi semakin masuk akal bagi para driver ojol.
Tidak hanya itu, model bisnis seperti sistem sewa baterai seharga Rp200 ribu per bulan juga semakin meringankan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
Terkini
-
Xpeng G7 EREV Debut 2026: Semurah Zenix Lebih Kencang dari Fortuner, Jarak 1.700 KM
-
Bosan ama Hilux? Intip Nissan Navara Bekas: Harga, Spesifikasi, Konsumsi BBM, dan Pajak Tahunan
-
5 Mobil Kecil Bekas Irit BBM untuk Anak Muda: Bodi Mungil dan Gesit di Perkotaan
-
5 Motor Matic Terbaik untuk Orang Gendut, Jok Lebar Suspensi Mantap
-
Uang Rp5 Juta Bisa Beli Honda Supra X Model Apa? Cek Rekomendasi Terbaiknya
-
Naksir Kawasaki Meguro 230 Bekas, Butuh Berapa Duit? Begini Spesifikasi dan Konsumsi BBM
-
5 Rekomendasi Mobil 4x4 di Bawah Rp100 Juta, Siap Diajak Off-Road
-
5 Rekomendasi Mobil untuk Pemula dengan Kamera 360, Parkir Lebih Mudah dan Aman
-
Penutupan Jalan Tahun Baru 2026 di Jakarta: Waspadai Rute Berikut
-
5 Rekomendasi Motor Gaya Retro Versi Low Budget, Tampilan Klasik Ramah di Kantong