- Mobil Listrik BYD
- BYD Ekspor ke Uni Eropa
- BYD Hindari Tarif Tinggi Uni Eropa
Suara.com - Produsen otomotif asal Tiongkok, BYD, resmi memulai ekspor mobil listrik mereka dari Thailand ke Eropa untuk pertama kalinya
Pengiriman perdana ini mencakup 960 unit BYD Dolphin yang dikirim ke Jerman, Belanda, dan Belgia. Mobil-mobil tersebut diberangkatkan menggunakan kapal milik BYD bernama Zhengzhou dari Pelabuhan Laem Chabang, Provinsi Chon Buri.
Langkah ekspor dari Thailand ini bukan sekedar strategi ekspansi global, melainkan juga berkaitan erat dengan kebijakan Uni Eropa yang sejak tahun lalu memberlakukan tarif anti-subsidi terhadap mobil listrik buatan Tiongkok.
Akibat adanya kebijakan Uni Eropa tersebut, BYD dikenakan tambahan tarif sebesar 20,7 persen di luar bea masuk reguler sebesar 10 persen.
“Setelah pengiriman unit NEV (New Energy Vehicle) ke-90.000 pada Juli lalu, ekspor Dolphin produksi Thailand ke Eropa menunjukkan langkah besar dalam strategi globalisasi BYD. Ini juga menegaskan peran penting Thailand dalam rantai pasok global kendaraan listrik,” ujar Ke Yubin, General Manager BYD Thailand, dikutip dari JustAuto, Kamis (28 Agustus 2025).
Sebagai informasi, pabrik perakitan BYD di Rayong, Thailand, merupakan fasilitas pertama mereka di luar Tiongkok yang baru beroperasi pada Juli 2024. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun dan mempekerjakan sekitar 6.100 karyawan.
Dengan memproduksi kendaraan di Thailand, BYD dapat menghindari tarif tinggi Uni Eropa sekaligus memanfaatkan skema CKD (Completely Knocked Down), yaitu mengirim kendaraan dalam bentuk komponen untuk kemudian dirakit di negara tujuan. Strategi ini umum digunakan produsen otomotif untuk menekan biaya impor dan mendukung industri lokal.
Sementara itu, BYD tidak hanya membangun pabrik di Thailand tetapi juga Indonesia. Di Tanah Air, pabrik BYD sedang dalam proses pembangunan yang berada di kawasan Subang dan ditargetkan selesai pada 2026 untuk dapat segera memasarkan mobil listrik produksi lokal.
Sama seperti di Thailand, pabrik di Indonesia tersebut dirancang dengan kapasitas produksi hingga 150 ribu unit yang nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan permintaan pasar domestik.
Baca Juga: 5 Mobil Listrik Bekas Paling Worth It, Harga Makin Terjangkau
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Puncak Blackauto Battle 2025 Diikuti 100 Mobil Modifikasi Terbaik Tanah Air
-
Sejak Diluncurkan Penjualan Mitsubishi Destinator Melebihi Target, Kini Jadi Car of the Year
-
Chery Tegaskan Dominasi di Pasar Eropa Lewat Model TIGGO 8 CSH
-
5 Rekomendasi Motor Matic untuk Pemilik Tubuh Besar: Anti Goyang, Tenaga Maksimal
-
Nikmati Perayaan 55 Tahun Mitsubishi Motors di GJAW 2025 dengan Program Sales & After Sales Spesial
-
MAXUS Guncang GJAW 2025: Hadirkan MPEV Premium Idaman, Aman, dan Nyaman
-
Mitsubishi Xforce di GJAW 2025: Sentuhan Dinamis untuk Tampil Elegan dan Sporty
-
Vinfast Gandeng 5 Perusahaan Otomotif untuk Perkuat Layanan Purnajual di Indonesia
-
MMKSI Rayakan 55 Tahun dengan Komitmen Memberdayakan Perjalanan Keluarga Indonesia
-
6 Rekomendasi Mobil Pick Up Bekas untuk Usaha Kecil, Harga Mulai Rp20 Jutaan