Otomotif / Motor
Kamis, 18 September 2025 | 09:31 WIB
llustrasi menggunakan rem tangan pada motor (Suara.com x Gemini)
Baca 10 detik
  • Beda kondisi jalan, beda total cara ngerem motor yang aman.
  • Kombinasi presisi rem depan dan belakang adalah kunci utama keselamatan.
  • Kuasai teknik ini untuk mengurangi risiko kecelakaan fatal di jalanan.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Ternyata salah kaprah jika kamu berpikir teknik ngerem motor itu cuma satu untuk semua kondisi jalanan.

Menguasai cara pengereman yang tepat di berbagai medan adalah skill vital yang bisa menjadi pembeda antara selamat dan celaka.

Dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas lima jurus pengereman aman yang dibagikan oleh para ahli dari Astra Motor Yogyakarta, agar kamu makin percaya diri dan selalu cari aman saat di atas aspal.

Rem adalah fitur keselamatan paling krusial di sepeda motor.

Namun, komponen canggih pun jadi sia-sia tanpa teknik pengendara yang benar.

Kuncinya ada pada pemahaman kapan harus mengandalkan rem depan, rem belakang, atau kombinasi presisi dari keduanya.

Jurus Pengereman Sesuai Medan Jalan

Setiap kondisi jalan menuntut respons yang berbeda dari jarimu. Menguasai kelima teknik ini akan membuatmu menjadi pengendara yang lebih kompeten.

llustrasi menggunakan rem tangan pada motor (Dok. Asmo)

1. Medan Datar: Jurus Kombinasi Presisi

Di jalanan datar atau landai, gunakan rem depan dan belakang secara bersamaan.

Baca Juga: Garansi Kualitas Sejak Awal, Ada Prosedur Mendetail di Balik Pengiriman Motor Honda ke Konsumen

Berikan tekanan lebih kuat pada tuas rem depan. Mengapa? Saat mengerem, seluruh beban motor dan pengendara akan terdorong ke depan (gaya inersial), membuat cengkeraman ban depan ke aspal jadi maksimal.

Jika kamu terlalu kuat menekan rem belakang, roda belakang bisa mengunci (locking) dan menyebabkan motor selip tak terkendali.

2. Turunan Curam: Teknik Anti Rem Blong

Ini yang sering salah! Saat melibas turunan panjang, gunakan rem depan dan belakang secara bergantian, dengan rem depan diaktifkan lebih dulu. Hindari menekan kedua rem secara bersamaan terus-menerus.

Kebiasaan ini bisa membuat komponen rem panas berlebih (overheating) dan memicu kondisi fatal yang dikenal sebagai rem blong.

3. Tanjakan Macet: Andalkan Rem Belakang

Saat motor berhenti di tanjakan, misalnya karena macet, fokuskan pengereman pada rem belakang.

Di posisi ini, berat motor dan pengendara tertumpu di bagian belakang.

Menggunakan rem belakang akan membuat posisi motor jauh lebih stabil dan mencegahnya mundur tanpa harus susah payah menahan dengan kaki.

4. Jalanan Licin (Basah/Berpasir): Mainkan dengan Perasaan

Trek basah atau berpasir adalah musuh utama traksi. Di kondisi ini, utamakan penggunaan rem belakang dengan sentuhan halus (sekitar 50 persen kekuatan).

Jangan sekali-kali menekan tuas rem depan secara mendadak atau terlalu kuat, karena roda depan akan sangat mudah kehilangan cengkeraman dan membuatmu tergelincir seketika.

5. Trek Berlubang: Redam Kecepatan, Bukan Hantam Rem

Prioritas utama adalah mengurangi kecepatan dan sebisa mungkin menghindari lubang.

Namun, jika lubang tak terhindarkan, gunakan rem belakang sesaat sebelum roda depan melewatinya, lalu lepaskan.

Yang terpenting, pegang stang kemudi dengan kuat dan stabil untuk menjaga keseimbangan saat melewati rintangan.

Penting Juga: Pahami Jarak Pengeremanmu

Selalu ingat, ada yang namanya jarak pengereman. Ini adalah jarak yang dibutuhkan motor untuk benar-benar berhenti sejak tuas rem ditarik.

Semakin kencang laju motormu, maka akan semakin jauh pula jarak yang dibutuhkan untuk berhenti total. Selalu jaga jarak aman dengan kendaraan di depanmu.

Sebagai penutup, para ahli menekankan pentingnya penguasaan teknik ini.

"Semakin bagus teknik pengereman yang kita miliki saat berkendara maka akan semakin jauh resiko kecelakaan berkendara. Jangan lupa untuk selalu cari aman saat berkendara," pungkas Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta, Muhammad Ali Iqbal.

Load More