- Lonjakan EV & Hybrid – Penjualan mobil listrik di Eropa naik 27% dengan pangsa pasar 20,2%, sementara plug-in hybrid melonjak 59% hingga 83.900 unit.
- Merek China Geser Pemain Besar – Penjualan mobil China tembus 43.500 unit (+121%), melampaui Audi dan Renault; MG, BYD, Jaecoo, Omoda, dan Leapmotor jadi motor utama pertumbuhan.
- Alarm untuk Brand Eropa – Meski daftar mobil terlaris masih dikuasai VW, Dacia, dan Toyota, tren ini menunjukkan dominasi Eropa mulai terancam oleh invasi mobil China.
Suara.com - Pasar otomotif Eropa sedang mengalami pergeseran besar. Penjualan mobil secara keseluruhan naik 5 persen pada bulan lalu, mencapai 790 ribu unit. Lonjakan ini banyak didorong oleh antusiasme konsumen terhadap mobil listrik dan plug-in hybrid.
Namun, di balik angka pertumbuhan tersebut, ada tren yang membuat merek-merek Eropa mulai waspada: invasi mobil China yang semakin agresif.
Lonjakan Mobil Listrik dan Hybrid
Menurut data Jato Dynamics, seperti Suara.com rangkum dari Carscoops, menyebutkan bahwa penjualan mobil listrik murni (BEV) naik 27 persen dibanding Agustus 2024, dengan pangsa pasar mencapai rekor 20,2 persen. Total registrasi mobil listrik penuh di Eropa sepanjang 2025 sudah menembus 1,54 juta unit. Plug-in hybrid juga mencatat pertumbuhan signifikan, naik 59 persen menjadi 83.900 unit, atau 10,6 persen pangsa pasar.
Meski terlihat menjanjikan, analis mengingatkan bahwa angka pertumbuhan ini bisa menyesatkan. Misalnya, Italia yang biasanya kurang antusias terhadap mobil listrik justru sepi di bulan Agustus, sehingga data terlihat lebih tinggi dari biasanya.
Merek China Mulai Geser Pemain Besar
Yang lebih mengejutkan, merek-merek asal China justru tumbuh jauh lebih cepat. Penjualan mobil China di Eropa mencapai 43.500 unit pada Agustus, naik 121 persen dibanding tahun lalu. Angka ini bahkan melampaui Audi (41.300 unit) dan Renault (37.800 unit).
Dari total tersebut, 84 persen penjualan dikuasai oleh lima merek: MG, BYD, Jaecoo, Omoda, dan Leapmotor. MG berhasil menjual lebih banyak mobil dibanding Tesla dan Fiat, BYD mengalahkan Suzuki dan Jeep, sementara Jaecoo dan Omoda sukses menyalip Alfa Romeo dan Mitsubishi.
Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumen Eropa mulai menerima lineup mobil China yang semakin kompetitif, baik dari sisi harga, desain, maupun teknologi. Hambatan persepsi kualitas yang dulu melekat kini perlahan terkikis.
Baca Juga: Dean James hingga Sandy Walsh Tampil Starter, Daftar Pemain Keturunan Timnas Lagi Gacor
Tidak Hanya EV, PHEV Juga Dikuasai
Keberhasilan merek China tidak hanya di segmen mobil listrik penuh. Di pasar plug-in hybrid (PHEV), mereka juga mencatat lonjakan luar biasa. Lebih dari 11 ribu unit PHEV merek China terjual pada Agustus, dibanding hanya 779 unit di periode yang sama tahun lalu.
BYD kini masuk sebagai merek PHEV kedelapan terpopuler di Eropa. Model seperti BYD Seal U, Jaecoo J7, dan MG HS bahkan berhasil masuk daftar 10 besar model PHEV terlaris.
Daftar Terlaris Masih Dikuasai Eropa
Meski begitu, jika melihat daftar 10 mobil terlaris secara keseluruhan, nama-nama dari China belum muncul. VW T-Roc masih jadi yang teratas, diikuti Dacia Sandero dan Toyota Yaris Cross. Untuk EV, Tesla Model Y tetap memimpin, meski penjualannya turun 37 persen dan tidak masuk daftar 10 besar mobil terlaris secara umum.
Invasi mobil China di Eropa bukan lagi sekadar wacana. Dengan pertumbuhan penjualan tiga digit dan keberhasilan menyalip merek-merek mapan, mereka mulai “memakan korban” di pasar yang selama ini dikuasai brand Eropa.
Berita Terkait
-
Dean James hingga Sandy Walsh Tampil Starter, Daftar Pemain Keturunan Timnas Lagi Gacor
-
Uni Eropa Gagal Sepakati Target Iklim 2035, Hanya Bawa Pernyataan Niat ke PBB
-
Rapor Pemain Keturunan Timnas Indonesia Pekan Kemarin: Calvin Verdonk Hingga Kevin Diks
-
Kena Serangan Siber, Bandara di Eropa Lumpuh Selama Satu Hari
-
Mesin Awet! 7 Mobil Bekas Eropa yang Tetap Perkasa di Jalan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Bocoran Honda Vario 125 2025: Setang Telanjang dan Dua Versi Sekaligus? Siap-siap Heboh
-
Kekayaan Rp1,65 Triliun, Isi Garasi Agus Suparmanto Cuma Segini? Ketum PPP Versi Aklamasi
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB
-
Duel Suzuki Access 125 vs. Honda Stylo 160: Skutik Retro Mana yang Paling Pas Buat Kamu?