Suara.com - Perdebatan abadi tentang belajar mengemudi yang akan dibahas ini mungkin sering Anda dengar. Terkait dengan belajar mengemudi, sebaiknya pilih mobil manual atau matic, banyak orang memiliki pendapat berbeda dengan pertimbangannya masing-masing.
Secara objektif, perbandingan keduanya dapat Anda cermati pada penjelasan di artikel singkat ini. Tentu, pada akhirnya semua akan kembali pada preferensi pribadi dan kebiasaan yang Anda miliki. Namun setidaknya setelah melihat pertimbangannya berdasarkan fakta, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih baik.
Belajar mengemudi memang jadi hal yang penting karena merupakan kemampuan jangka panjang yang terus akan berguna. Tapi untuk langkah awalnya, mana yang lebih tepat? Mobil manual atau matic?
Mobil Manual vs Mobil Matic
Perbedaan utama antara mobil manual dan mobil matic terletak pada dua hal pokok. Pertama, ada dan tidak adanya pedal kopling di bagian kaki, dan kedua, perpindahan persneling yang dilakukan oleh Anda sebagai pengemudi secara langsung atau oleh sistem penggerak otomatis di dalam mesin.
Pada mobil manual, umumnya terdapat tiga pedal utama yang digunakan dalam operasional mobil. Satu pedal gas, satu pedal rem, dan satu pedal kopling. Setiap perpindahan persneling atau gigi, maka Anda harus menginjak pedal kopling terlebih dahulu baru memindahkannya.
Pada mobil matic, sistemnya agak berbeda. Perpindahan persneling atau gigi terjadi secara otomatis menyesuaikan dengan besar atau kecilnya gas, dan kecepatan mobil. Jadi Anda tidak perlu ‘repot’ memindah persneling secara manual. Selain itu pedal yang tersedia juga hanya dua, pedal gas dan pedal rem.
Lalu untuk Belajar Mobil, Mana yang Lebih Baik?
Untuk belajar menyetir atau mengendarai mobil, masing-masing orang memiliki preferensi berbeda. Namun demikian secara umum lebih banyak orang merekomendasikan belajar menggunakan mobil manual terlebih dahulu.
Baca Juga: Pembalap MotoGP Gresini Racing Sapa Langsung Loyalis Federal Matic di Jakarta
Mengapa demikian?
Karena pada dasarnya mobil manual membutuhkan koordinasi gerakan yang lebih kompleks, melatih perasaan dalam mengenal mesin mobil dan ukuran gas, serta melatih kemampuan memindahkan kopling secara langsung tanpa dibantu dengan sistem otomatis.
Orang-orang yang belajar menyetir dengan mobil manual relatif memiliki feeling yang lebih baik pada akselerasi mobil, kesadaran ruang, serta kemampuan mengukur kekuatan mobil yang dikendarainya.
Memang, proses belajar yang dilakukan relatif akan lebih lama dan rumit. Namun ketika Anda sudah memahami prosedur mengendarai mobil dengan model manual, otak akan secara otomatis menyimpan ingatan ini dalam gerakan refleks, sehingga konsentrasi yang Anda miliki benar-benar dapat ditujukan pada kondisi jalanan.
Lalu bagaimana dengan orang yang ingin belajar dengan mobil matic?
Untuk Anda yang ingin lebih cepat bisa mengendarai mobil, mobil matic bisa jadi opsi yang dipilih. Proses berkendara yang jauh lebih praktis dengan bantuan transmisi otomatis akan sangat membantu menghindari mesin mobil yang mati karena terlambat menginjak pedal kopling, atau gas yang terlalu kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
Terkini
-
3 Motor Sport Bekas Legendaris yang Masih Laku Keras di Pasaran, Incaran Pencinta Otomotif
-
5 Pilihan Mobil Bekas Rp100 Jutaan: Kabin Luas, Muat untuk Keluarga
-
Mitsubishi Lampaui Target Penjualan di GJAW 2025, Destinator Paling Bikin Penasaran
-
Terpikat sama Honda HR-V tapi Dana Mepet? Simak Dulu 7 Fakta Kia Sonet Lengkap dengan Pajaknya
-
Pilihan Mobil Bekas yang Jarang Dilirik, Padahal Punya Nuansa Premium dengan Harga Terjangkau
-
5 Motor Matic Bekas di Bawah Rp10 Juta untuk Mahasiswa Rantau: Irit BBM dan Tidak Rewel
-
Terungkap Harga Calon Mobil Nasional, Bakal di Bawah Rp 300 Juta
-
Cuma Gara-gara Botol Air Mineral, Pemilik Ioniq 5 Rugi Rp190 Juta
-
Bocoran SUV Baru Toyota yang Bakal Rilis di Indonesia: Wajah Hammerhead, Mesin PHEV
-
Menguji Sensasi Berkendara Honda Vario 125 Street di Jalan Perkotaan