- Pemerintah Presiden Prabowo menargetkan mobil nasional baru dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 80%, belajar dari kegagalan proyek sebelumnya.
- Raksasa otomotif Korea Selatan, Hyundai, menyatakan minat serius untuk menjadi mitra utama dalam memproduksi mobil nasional di Cikarang.
- Proyek ini menekankan pada model bisnis baru, menghindari hanya impor CKD seperti Timor, serta mencari mitra global selain Hyundai untuk co-development.
4. Potensi Co-Development Platform
Dengan Hyundai dan Kia berada di bawah satu grup, Indonesia punya peluang besar membangun kemitraan generasi baru.
Bukan sekadar lisensi, tapi co-development platform yang memungkinkan sharing R&D lokal, produksi modular, dan diversifikasi model.
Mobil nasional bisa dikembangkan dalam berbagai segmen, mulai SUV, EV, hingga HEV sesuai kebutuhan pasar.
5. Pemerintah Cari Mitra Lain, Bukan Hanya Hyundai
Meski Hyundai sudah menunjukkan komitmen, pemerintah tidak ingin bergantung pada satu mitra saja. Yannes mengingatkan perlunya menggandeng beberapa perusahaan kelas dunia agar Indonesia tidak sekadar jadi pasar.
Dengan ekosistem kemitraan strategis jangka panjang, Indonesia bisa mengokohkan posisi sebagai produsen otomotif mandiri di Asia Tenggara.
Program mobil nasional kali ini punya peluang besar untuk berhasil, asalkan dijalankan dengan strategi yang tepat.
Keterlibatan Hyundai memberi harapan, tapi pemerintah harus memastikan ada transfer teknologi, penguatan SDM, dan lokalisasi komponen nyata.
Baca Juga: Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
Dengan model bisnis baru berbasis ekosistem industri, Indonesia berpotensi bukan hanya melahirkan mobil nasional, tapi juga menjadi pemain penting di pasar otomotif Asia Tenggara.
Yang jelas, pemerintah enggan mengulang tragedi Timor dan Esemka, dan kali ini targetnya adalah industri yang benar-benar riil.
Berita Terkait
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Telin dan Cabos de Timor-Leste, E.P. Perkuat Kolaborasi Bilateral Pengembangan Infrastruktur Digital
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Daihatsu Terios Tampil Klimis Layaknya Mobil Baru di Sleman
-
Pilihan Mobil LCGC Tujuh Penumpang Bekas di Bawah Rp100 Juta
-
Honda dan Toyota Mulai Berpaling dari China, India Jadi Tujuan
-
5 Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan, Kabin Pas Buat Keluarga Kecil
-
2 Mobil Listrik Desain Sporty untuk Kaum Muda Dinamis, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
-
Lampu Lalu Lintas Bakal Punya 1 Warna Baru untuk Atasi Macet Bagi Pengguna Jalan
-
CSI Pastikan Chery J6T Tidak Pakai Inden Karena Sudah Dirakit Lokal
-
4 Spek Wajib Oli Motor Aerox Biar Mesin Nggak Rewel Buat Rider Harian
-
Chery Perluas Jangkauan di Area Jabodetabek Lewat Peresmian Dealer ke 64 di Bekasi
-
Pesona Mitsubishi Grandis: Seharga Calya dan Sigra Bekas, Mesin Ungguli Innova Bensin