6 Pilihan Mobil Tua Irit BBM dan Bertenaga, Cocok Banget Buat Mahasiswa

Suara.com - Stigma bahwa mobil tua pasti boros bensin ternyata tidak sepenuhnya benar jika Anda jeli dalam memilih unitnya.

Faktanya, deretan mobil lawas ini justru menawarkan efisiensi bahan bakar yang sangat bersahabat bagi kantong anak muda.

Simak rekomendasi mobil "Motuba" (Mobil Tua Bangka) yang tetap irit dan stylish untuk mobilitas harian anak muda berikut ini.

Tren Mobil Tua di Kalangan Gen Z

Menarik benang merah beberapa tahun ke belakang, tren anak muda menggunakan mobil tua untuk harian semakin menjamur.

Fenomena ini secara tidak langsung mendongkrak harga pasaran mobil hobi tersebut hingga saat ini.

Bagi mahasiswa atau pelajar, faktor efisiensi bahan bakar menjadi syarat mutlak sebelum meminang mobil impian.

Wajar saja, karena mayoritas dari mereka masih mengenyam pendidikan dengan alokasi dana bulanan yang terbatas.

Lantas, apakah benar ada mobil tua yang irit bensin namun tetap gaya untuk nongkrong?

Baca Juga: 4 Rekomendasi Mobil Matic Rp60 Jutaan yang Kuat di Tanjakan, Bisa Angkut Sekeluarga

Jawabannya tentu ada, dan pilihannya cukup beragam mulai dari pabrikan Jepang hingga Eropa.

Berikut adalah 6 rekomendasi mobil tua irit BBM dan bertenaga untuk mahasiswa.

1. Toyota Starlet

Rekomendasi pertama jatuh pada legenda hatchback Toyota, yakni Starlet.

Di Indonesia, mobil ini hadir dengan dua pilihan mesin tangguh, yaitu 1.000 cc dan 1.300 cc 4 silinder.

Secara teknis, konsumsi BBM Toyota Starlet tergolong sangat efisien untuk ukuran mobil karburator.

Berdasarkan testimoni pengguna, konsumsi bahan bakarnya mampu menyentuh angka 1:10 hingga 1:13 km/liter.

Nilai plus lainnya adalah ketersediaan suku cadang yang melimpah ruah dengan harga sangat terjangkau di toko online.

2. Toyota Corolla

Selanjutnya ada Toyota Corolla yang pertama kali mengaspal pada tahun 1995.

Meskipun usianya sudah tidak muda, sedan ini sangat layak masuk kategori mobil irit.

Untuk penggunaan luar kota, mobil ini diklaim mampu mencatatkan konsumsi BBM hingga 1:14 km/liter.

Sedangkan untuk rute dalam kota yang macet, angkanya mungkin sedikit di bawah itu namun masih dalam batas wajar.

3. Peugeot 306

Beralih ke benua Eropa, Peugeot 306 merupakan sedan yang sering terlupakan padahal memiliki kenyamanan luar biasa.

Mobil asal Perancis yang hadir sejak 1996 ini ternyata memiliki efisiensi bahan bakar yang cukup menggiurkan.

Mesinnya yang responsif mampu mencatatkan konsumsi rata-rata di angka 1:9 sampai 1:11 km/liter.

Harganya yang kini sangat terjangkau menjadikan Peugeot 306 opsi menarik bagi pencari kenyamanan.

4. BMW 318i E36

Siapa bilang memelihara BMW tua itu pasti bikin bangkrut masalah bensin?

BMW Seri 3 dengan kode bodi E36 tipe 318i bermesin 1.800 cc mematahkan mitos tersebut.

Meski mesin berkode M43 ini sering dikeluhkan "lemot" tenaganya, namun durabilitasnya sangat jempolan.

Mesin ini dikenal bandel, jarang rusak, dan konsumsi BBM-nya cukup irit untuk kelas mobil Eropa.

Dalam kondisi mesin sehat, E36 bisa menempuh jarak 10 hingga 12 kilometer untuk setiap satu liter bensinnya.

5. Mercedes-Benz C180 (W202)

Rival abadi BMW, Mercedes-Benz C180 dari keluarga C-Class W202 juga masuk dalam daftar mobil irit.

Dibekali mesin 1.998 cc 4 silinder, mobil ini menghasilkan tenaga 134 hp yang cukup mumpuni.

Karakter mesinnya memang mirip dengan rivalnya, terasa sedikit berat namun sangat halus dan nyaman.

Angka konsumsi BBM-nya bersaing ketat, berkisar antara 1:10 sampai 1:12 km/liter untuk rute kombinasi.

Namun jika terjebak macet parah di Ibu Kota, angkanya mungkin turun ke kisaran 1:8 hingga 1:9 km/liter.

6. Isuzu Panther

Daftar mobil tua irit tidak akan lengkap tanpa menyebut nama besar Isuzu Panther.

MPV legendaris ini adalah definisi sesungguhnya dari mobil irit bahan bakar di kelasnya.

Efisiensi mesin dieselnya sudah melegenda, dengan konsumsi BBM yang bisa tembus lebih dari 1:13 km/liter.

Keunggulan utamanya bagi anak muda adalah kemampuannya menenggak solar kualitas rendah alias "solar busuk".

Hal ini dimungkinkan karena teknologi mesin generasi lawasnya belum serumit mesin diesel common rail masa kini.