- Fadillah Arbi Aditama resmi kunci gelar Juara Asia AP250 ARRC 2025 dengan total 212 poin.
- Honda CBR250RR pertahankan dominasi tak terkalahkan di Asia sejak era Gerry Salim tahun 2017.
- Drama memilukan dialami Adenanta Putra di kelas SS600 yang terjatuh tepat di lap terakhir.
Suara.com - Dominasi pembalap Indonesia di kancah balap Asia kembali terbukti lewat performa gemilang Fadillah Arbi Aditama yang sukses mengunci gelar Juara Asia kelas AP250.
pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) ini tampil perkasa pada seri pamungkas Asia Road Racing Championship (ARRC) di Chang International Circuit, Buriram, Thailand.
Kemenangan ini sekaligus mempertegas status Honda CBR250RR sebagai motor sport 250cc paling kompetitif yang tak terlawan di benua Asia.
Simak ulasan lengkap jalannya balapan dramatis yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 6-7 Desember 2025 berikut ini.
Tradisi Emas "The Baby RR" Berlanjut
Kemenangan Arbi bukanlah sebuah kebetulan, melainkan kelanjutan tradisi juara yang telah dibangun Honda sejak lama.
Prestasi ini meneruskan tongkat estafet kejayaan CBR250RR sejak kemunculan perdananya di kompetisi Asia.
Sejarah mencatat dominasi ini dimulai dari Gerry Salim (2017), Rheza Danica (2018 dan 2023), hingga Herjun Atna Firdaus (2024).
Arbi datang ke Buriram dengan mental baja, memimpin klasemen dengan selisih 36 poin dari pesaing terdekatnya.
Baca Juga: Konsisten di Sepang, Pembalap Astra Honda Fadillah Arbi Aditama Terus Puncaki Klasemen ARRC 2025
Pada race pertama hari Sabtu (6/12), pembalap asal Purworejo ini tampil konsisten memenangi pertarungan sengit dan langsung menyegel gelar juara.
Memasuki race kedua di hari Minggu (7/12), Arbi membalap dengan lebih lepas karena gelar juara sudah aman di tangan.
Ia sempat memimpin beberapa putaran dan terlibat duel panas dengan pembalap tuan rumah Thailand.
Namun, sedikit kesalahan di tikungan terakhir memaksanya harus puas finish di posisi ketiga demi mengamankan podium.
"Saya jalani race kedua ini lebih enjoy dan tanpa beban," ujar Arbi usai balapan.
"Lepas start semuanya berjalan mulus. Tetapi disaat tikungan terakhir, saya ada sedikit kesalahan," tambahnya menjelaskan insiden kecil tersebut.
"Akhirnya saya hanya amankan agar tidak jatuh dan finish di posisi 3," lanjut Arbi dengan bijak.
Ia pun tak lupa memberikan apresiasi kepada tim yang mendukungnya.
"Terima kasih Astra Honda yang menyiapkan motor sangat baik dan membuat saya jadi juara Asia. Terima kasih dukungan pecinta balap Indonesia. Gelar ini jadi motivasi saya untuk terus meraih prestasi di masa depan," ucap Arbi penuh syukur.
Statistik Mentereng AHRT Musim 2025
Sepanjang musim 2025, kolaborasi Arbi dan CBR250RR benar-benar menjadi momok bagi tim lawan.
Mereka berhasil menyumbangkan total 8 podium dari 12 balapan yang digelar di kelas Asia Production (AP) 250.
Konsistensi tingkat tinggi ini membuatnya mengantongi total poin akhir sebanyak 212 poin.
Tak hanya Arbi, rekan setimnya yang masih berusia 16 tahun, Davino Britani, juga menunjukkan potensi luar biasa.
Di musim debutnya, Davino berhasil bertengger di posisi ke-9 klasemen akhir dengan raihan 65 poin.
Padahal, tantangan regulasi teknis tahun ini cukup berat, termasuk perbedaan kapasitas mesin yang lebih besar dari kompetitor lain.
Berkat performa apik kedua pembalapnya, Astra Honda Racing Team (AHRT) pun sukses dinobatkan sebagai Juara Tim di kelas AP250.
Drama Mengiris Hati di Kelas SS600
Berbeda nasib dengan kelas 250cc, pertarungan di kelas Supersport (SS) 600 menghadirkan drama yang menguras emosi.
Mohammad Adenanta Putra sejatinya berpeluang besar mengawinkan gelar juara untuk Indonesia di kelas ini.
Datang dengan selisih hanya 8 poin dari rivalnya, pembalap asal Ngawi ini tampil habis-habisan alias all out.
Sayangnya, dewi fortuna belum berpihak padanya di race pertama akibat bersenggolan dan terjatuh di lap awal.
Pada race kedua, Adenanta bangkit dan sempat memimpin jalannya balapan dengan sangat impresif.
Namun, drama terjadi tepat di lap terakhir, hanya beberapa tikungan menjelang garis finish.
Adenanta melakukan kesalahan kecil yang berakibat fatal, membuatnya terjatuh dan kehilangan gelar juara dunia yang sudah di depan mata.
"Balapan yang sangat emosional untuk saya," ungkap Adenanta dengan nada kecewa namun tegar.
"Pertarungan berjalan ketat, beberapa kali saya harus mengalami tekanan yang tidak saya perkirakan," jelasnya mengenai situasi balapan.
"Sampai kemudian di lap terakhir saya memimpin balapan, namun terjatuh dan harus kehilangan gelar juara yang sudah di depan mata," kenangnya pahit.
"Begitulah balap, semua hal bisa terjadi. Mohon maaf untuk semua pecinta balap Indonesia karena belum berhasil membawa gelar juara SS600 ke Tanah Air," ucap Adenanta meminta maaf.
"Namun saya akan terus bekerja keras dan meraih prestasi demi prestasi ke depan demi Indonesia," pungkasnya dengan semangat membara.
Adenanta akhirnya menutup musim di posisi ketiga klasemen akhir dengan 152 poin, tetap menjadi kebanggaan Merah Putih.
Komitmen Mencetak pembalap Kelas Dunia
Di kelas tertinggi Asia Superbike (ASB) 1000, Andi Farid Izdihar alias Andi Gilang juga mencetak hasil positif bersama CBR1000RR-R.
Ia berhasil meraih podium kedua di race pertama dan finish keenam di race kedua, menempatkannya di posisi 6 klasemen akhir dengan 103 poin.
Rangkaian prestasi ini menjadi bukti efektifnya jenjang pembinaan balap yang dilakukan AHM.
Andy Wijaya, General Manager Marketing Planning & Analysis AHM, menegaskan komitmen perusahaan terhadap talenta muda Indonesia.
"Kami sangat bangga dengan perjuangan dan prestasi para pembalap Astra Honda di ARRC musim ini," kata Andy mengapresiasi.
"Arbi sudah membuktikan diri sebagai yang terbaik di Asia, sementara pembalap binaan kami lainnya juga menunjukkan level kompetisi yang luar biasa hingga race terakhir," tambahnya.
"Pencapaian ini tidak lahir begitu saja, tetapi merupakan hasil penjenjangan pembinaan balap yang terus kami bangun, mulai dari level nasional hingga internasional," jelas Andy.
"Semoga hasil ini semakin memotivasi generasi pembalap muda Indonesia untuk berani bermimpi besar di arena balap," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Towing Express Solusi Mobil Mogok Saat Liburan Akhir Tahun
-
XForce dan Destinator Bikin Naksir: Ini Harga Mobil Mitsubishi Akhir 2025 Lengkap dengan Spesifikasi
-
Suzuki Ungkap Alasan Tak Ingin Produksi Jimny Versi Pick-up Meski ada Permintaan
-
Toyota Rush 2015 Harga Bekas udah Turun Jauh: Simak Pajak Tahunan, Konsumsi BBM, dan Spesifikasi
-
8 Cara Bersihkan Mobil Setelah Terendam Banjir, Jangan Langsung Nyalakan Mesinnya!
-
Daftar Harga Motor Kawasaki Akhir 2025: Pilih W175 atau KLX150?
-
Punya Vario 125? Waspada 1 Celah Jok Ini Bisa Bikin Uang di Bagasi Raib Seketika
-
City Hatchback vs WR-V Murah Mana? Simak Dulu Harga Mobil Honda Terbaru Akhir 2025
-
Atas Nama Efisiensi dan Pengurangan Bobot, Mercedes-Benz Kepikiran Bikin Mobil Tanpa Rem Belakang
-
7 Ciri Motor Bekas "Unit Banjir", Jangan Tergiur Harga Murah