Otomotif / Motor
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:33 WIB
Oli Yamalube Turbo Matic Oli Terbaru Dari Yamaha Khusus Skutik Maxi. (Foto: SUARA.com/Manuel Jeghesta)
Baca 10 detik
  • Perdagangan oli ilegal mengancam pasar otomotif Indonesia karena produk palsu merusak permanen komponen mesin kendaraan.
  • PT YIMM mengindikasikan volume oli palsu di pasar sepeda motor Indonesia telah mencapai kurang lebih 30 persen.
  • Pemilik kendaraan diimbau rutin mengganti pelumas sesuai buku servis, bukan hanya berpatokan pada warna oli hitam.

Suara.com - Pasar otomotif Indonesia saat ini tengah dibayangi oleh ancaman peredaran pelumas ilegal yang kian mengkhawatirkan. Fenomena ini jelas menjadi kabar buruk bagi pemilik kendaraan bermotor karena penggunaan produk palsu dapat merusak komponen mesin secara permanen.

Oli palsu pada umumnya diproduksi tanpa mengikuti standar spesifikasi pabrikan yang ketat sehingga kualitasnya sangat diragukan.

Banyak oknum tidak bertanggung jawab memproduksi pelumas tersebut melalui industri rumahan dengan memanfaatkan material dasar dari minyak pelumas bekas pakai. Hal ini membuat kandungan base oil maupun zat aditif di dalamnya tidak memiliki takaran yang jelas serta tidak mampu memberikan perlindungan maksimal pada mesin.

Kondisi tersebut dipertegas oleh temuan dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing atau YIMM yang melakukan pemantauan di lapangan. Manager Part Operation Division PT YIMM, Novianto Kurniawan, mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai besarnya volume produk ilegal tersebut di pasaran.

“Di Indonesia oli palsu kalau berdasarkan hasil survei kita sudah mencapai 30 persen kurang lebih. Itu untuk semua brand khususnya untuk sepeda motor,” ucap Novianto Kurniawan di Jakarta,  Kamis (18 Desember 2025).

Dalam proses pembuatan pelumas yang benar, terdapat komposisi base oil yang terdiri dari mineral atau full sintetis. Untuk menghasilkan pelumas semi sintetis, diperlukan campuran antara keduanya dengan tambahan aditif sebesar 10 hingga 20 persen. Unsur aditif inilah yang berfungsi melindungi mesin dari gesekan ekstrem dan penguapan tinggi.

“Harus ada unsur aditifnya, karena kalau hanya base oil sekadar melumasi. Tidak bisa tahan lama dan juga melindungi dari penguapan,” ujar Novianto menambahkan.

Yamalube Turbo Matic Jadi Oli Mesin Premium dari Yamaha untuk Para Pengguna MAXi. (Foto: Yamaha)

Penguapan pada oli mesin merupakan hal yang lumrah terjadi akibat suhu panas dari ruang bakar. Selain itu, terdapat risiko pelumas tercampur dengan sisa bahan bakar yang dapat menurunkan kualitas oli secara drastis. Oleh karena itu, pemilik kendaraan sangat disarankan untuk melakukan penggantian pelumas secara rutin sesuai jadwal.

Banyak pengendara yang sering salah persepsi terkait warna pelumas saat dikuras. Novianto menegaskan bahwa warna hitam pada oli yang sudah dipakai bukan satu-satunya indikator kerusakan produk.

Baca Juga: Honda Scoopy vs Yamaha Fazzio Bekas, Mana yang Paling Cocok untuk Kamu?

“Oli hitam itu sebenarnya belum tentu jelek. Karena dia bekerja untuk melumasi. Paling penting adalah timing ganti olinya,” jelas Novianto.

Para pemilik kendaraan diminta untuk selalu mengacu pada buku servis resmi dalam menentukan interval penggantian pelumas. Langkah ini menjadi cara paling efektif untuk meminimalisir risiko kerusakan dapur pacu akibat penggunaan oli yang sudah jenuh atau terpapar produk palsu yang banyak beredar di kota-kota besar.

Load More