Otomotif / Mobil
Jum'at, 19 Desember 2025 | 16:10 WIB
Ilustrasi Pajero dan Fortuner. (Gemini AI)

Jika diuraikan secara rinci, perbandingan nominal pajaknya sebagai berikut:

Ada 3 tipe mobil yang memiliki tarif pajak berbeda seperti 2.4 GM/T Diesel dikenakan tarif Rp8,4 juta, 2.8 VRZ 4X2 A/T Diesel akan kena nominal Rp9,3 juta, 2.7 GR Sport SRZ bensin punya pajak Rp9,6 juta.

Customer akan dikenakan tarif pajak sekitar Rp6 juta hingga Rp10 juta, tergantung tipe serta tahunnya seperti Dakar, Exceed dan lain-lain.

3. Biaya Perawatan

Secara umum, biaya perawatan rutin awal untuk Fortuner memang sedikit lebih tinggi daripada Pajero. Hal itu disebabkan oleh mobil SUV keluaran Mitsubishi umumnya memberikan fasilitas servis gratis di awal, khususnya saat 10.000 km.

Kondisi tersebut jauh beda dengan Fortuner yang mempunyai biaya tertentu pada interval jarak tersebut.

Ketika dilihat dari interval servis, maka untuk Pajero bisa lebih mahal saat berada dalam rentang kelipatannya misalkan 20.000 km. Yang mana, ada penggantian filter udara, aki, v-belt, cairan rem atau kopling.

Selanjutnya untuk besaran biaya perawatan keseluruhan, saat mencapai 50.000 km membutuhkan nilai nominal sekitar Rp4,61 juta untuk Fortuner, sedangkan Pajero akan mengeluarkan uang sebesar Rp4,02 juta.

Kesimpulan

Setelah membandingkan dengan tiga elemen penting di atas, Mitsubishi Pajero punya keunggulan tipis dalam hal potensi biaya pajak lebih rendah, terlebih lagi pada varian tertinggi masih hemat daripada Toyota Fortuner.

Dengan demikian mobil SUV tersebut menjadi pilihan tepat, karena Pajero punya biaya rutin yang terjangkau, tidak bikin anggaran jebol.

Baca Juga: Berapa Pajak Mobil Bekas Suzuki XL7 Hybrid? Intip Harganya sebelum Beli

Namun, jika customer ingin mempunyai kendaraan yang mengutamakan pengalaman berkendara serta tenaga mesin besar, bisa pilih Fortuner.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

Load More