Suara.com - Menurut data dari perusahaan konsultan Roland Berger 2015, lebih dari lima ratus ribu orang di Indonesia mencari pelayanan medis di luar negeri setiap tahunnya.
Banyak pasien ke luar negeri untuk menjalani pelayanan medis yang belum tersedia di Indonesia atau mencari metode pelayanan kesehatan yang lebih maju. Jepang telah memfokuskan diri dalam penerimaan kunjungan, serta pemberian pelayanan kesehatan berkualitas tinggi kepada pasien-pasien dari luar negeri sejak 2010.
Kaikoukai Healthcare Group (KHG) mengembangkan berbagai macam pengobatan dan penunjang pelayanan kesehatan di Jepang maupun di luar negeri. Di Indonesia, diawali dari Kaikoukai Clinic Senayan (KCS) yang menyediakan pelayanan wisata kesehatan (medical tourism) dari Indonesia ke Jepang yang dinamakan “Kaikoukai Japan Medical Tourism (KJMT)”.
Sampai saat ini KJMT mempunyai metode pelayanan kesehatan dengan invasif minimal (tindakan medis yang ringan) dan berkualitas tinggi, serta telah berpengalaman dalam melayani pasien-pasien dari berbagai negara dengan mengunakan fasilitas kesehatan terbaik yang hanya ada di Jepang.
KHG sendiri menyediakan fasilitas komprehensif (menyeluruh), serta terpadu dalam pengobatan dan perawatan. Ini dilakukan untuk memenuhi seluruh kebutuhan medis melalui fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada di Jepang seperti emergency care, preventive medicine, dialysis medical care, rehabilitasi dan nursing care.
KHG yang berpusat di Rumah Sakit Nagoya Kyoritsu, terkenal dengan pelayanan kesehatan yang invasif minimal. Ini dapat dilihat pada terapi radiasi dan pengobatan penyakit pembuluh darah dengan menggunakan teknik kateterisasi. Selain itu KHG dikenal pula memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi oleh tim dokter, perawat, farmasi (obat-obatan) dan dukungan profesional dari tim khusus lainnya.
Terkait program wisata kesehatan (medical tourism), KHG telah memberikan pelayanan kesehatan pada pasien yang berasal dari Cina sejak 2010. Saat ini telah melayani lebih dari 1,000 warga negara asing (termasuk pasien warga asing yang bermukim di Jepang).
Pada 2014, KHG masuk ke Indonesia sebagai badan usaha Jepang, mendirikan klinik bernama KCS dan kemudian pada 2017, berkerja sama dengan RSUD Pare-pare pelayanan patient dialysis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence